Senin, 31 Desember 2012

Geopark Merangin Diperkirakan Berusia 350 Tahun

JAMBI, TANJAB EKSPRES - Berdasarkan penelitian ahli geologi, Geopark (Taman Alam/red) di Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi diperkirakan telah berusia 350 tahun. Kandungan historis dan keunikan geopark ini patut menjadi kajian Internasional.

Saat ini geopark tersebut terus dilestarikan guna meraih Sertifikat Unesco sebagai salah satu warisan dunia. Diantara geopark yang ada di Kabupaten Merangin, Geopark Air Batu dan Ranah Pembarap.

Asesor Geopark Unesco, Prof. Safeela Leman, ketika bekunjung ke Jambi, Kamis (27/12) mengatakan, tujuan melestarikan geopark ialah untuk mendapatkan nilai lebih bagi masyarakat. Namun jika dibiarkan, akan bernilai biasa saja. Makanya untuk lebih berharga, pelestariannya harus dibungkus dengan ilmu pengetahuan.

Safeela berharap kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi untuk dapat meyakinkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Merangin agar dapat menjaga dan melestarikan geopark ini. "Pembangunan infrastruktur untuk menuju ke lokasi geopark tentunya akan menjadi salah satu penilaian Unesco," ujarnya.

Dikatakan, ada beberapa hal yang mendukung geopark yakni, hutan ada, Taman nasional Kerinci Sebelat (TNKS) dan material alam yang bersentuhan dengan geopark, hendaknya ikut juga dilestarikan sebagai bagian dari penilaian Unesco tahun 2014. Sementara itu, Gubernur Jambi, H. Hasan Basri Agus (HBA) mengatakan Pemprov Jambi selalu siap mendukung upaya pelestarian geopark ini. "Kita akan siap dan merealisasikan infrastruktur, hasil penelitian ini akan menjadi masukan bagi kami," ujar HBA.

Lebih lanjut HBA mnengatakan kalau persoalan ini akan menjadi program Pemprov Jambi satu tahun ke depan. Sebagai langkah awal pemerintah akan melakukan sosialisasi (Pengenalan/red) kepada masyarakat tentang keberadaan, keunikan dan histori yang terkandung dalam geopark ini. (ref)

Wilayah Timur Berpotensi Kembangkan Kopi Exselsa

JAMBI, TANJAB EKSPRES - Sebagian wilayah timur Provinsi Jambi berpotensi besar untuk mengmbangkan tanaman kopi exselsa. Setidaknya ada tiga kabupaten yang didaulat untuk dijadikan sentra perkebunan kopi jenis ini, yakni Kabupaten Tanjungjabung Barat (Tanjabbat), Tanjabtim dan Kabupaten Muarojambi.

"Namun yang paling berpotensi dari ketiga kabupaten tersebut ialah Tanjabbar," ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jambi, H. Syahrasaddin kepada wartawan belum lama ini.

Menurut Syahrasaddin, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi sangat mendukung petani untuk mengembangkan tanaman jenis ini. Selain merupakan salah satu komoditi unggulan, dari segi pemasarannya tidak sulit. Bahkan produk pertanian ini tidak hanya dapat diterima di pasar lokal, namun hingga ke luar negeri, misalnya Malaysia.

Saat ini penanaman kopi exselsa ini telah dilakukan diatas lahan seluas 100 hektar di Tanjabbar dan akan terus ditingkatkan hingga mencapai 1000 hektar. " Bahkan Gubernur Jambi, Hasan Basri Agus telah melakukan panen raya kopi ini sekitar bulan Juli 2012 di Parit Lapis, Kelurahan Mekar Jaya, Kecamatan Batara, Tanjabbar," kata Syahrasaddin.

Kalau mau jujur, Syahrasaddin menambahkan, tanaman ini sebenarnya telah lama ditanam petani di Tanjabbar. Guna mendapatkan hasil yang maksimal, maka pemerintah mendukung dengan memberikan penyuluhan kepada para petani.

Sementara itu, Bupati Tanjabbar, H. Usman Ermulan menyebutkan, Tanjabbar tak hanya berpotensi mengembangkan satu jenis komoditi. Namun komoditi lain seperti padi, kelapa, dan pinang juga cukup bagus ditanam di sana.

Senada dengan Syahrasadin, Usman Ermulan juga mengakui kalau kopi exselsa ini telah lama dikembangkan di Tanjabbar, bahkan sejak zaman penjajahan. "Harga jual kopi ini sedikit lebih tinggi ketimbang kopi biasa," tukasnya.

Sebagai bupati, dirinya menghimbau kepada para petani kopi exselsa, untuk terus berusaha mengembangkan komoditi yang satu ini, sedangkan pemerintah selalu siap memberikan bantuan. (ref)

Selasa, 18 Desember 2012

Samisake Program Pengentasan Kemiskinan


JAMBI, TANJAB EKSPRES - Wakil Gubernur Jambi H. Fachrori Umar, menyatakan bahwa Program Satu Milyar Satu Kecamatan (Samisake) merupakan program unggulan dalam pengentasan kemiskinan. 

Pernyataan ini disampaikannya saat membuka Rapat Koordinasi Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) provinsi Jambi, Selasa (18/12). Acara ini dihadiri oleh Kepala Bappeda dan Kepala SKPD terkait kab/kota se-provinsi Jambi.

“Sebanyak 25.000 rumah tangga sangat miskin diharapkan dapat dientaskan secara bertahap pada tahun 2015 melalui program Samisake dengan intervensi berupa kegiatan bedah rumah sebanyak 5.000 unit/tahun, bantuan sertifikasi sebanyak 5.000 persil, penguatan permodalan UMKM, Jamkesmasprov, beasiswa pendidikan, bantuan alsintan dan bibit, serta jaringan listrik” ujar Wagub.

Program pengentasan yang telah dilakukan juga oleh pemerintah provinsi Jambi yaitu pengembangan bantuan sosial terpadu bagi masyarkat miskin berbasis keluarga. Penyaluran bantuan yang berbasis rumah tangga ini akan lebih dipertajam dengan berbasis keluarga. “Dengan demikian, mekanisme pemberian bantuan sosial kepada keluarga miskin ini dapat terus diperbaiki dan ditingkatkan”  katanya.

Dilanjutkan Wagub bahwa hal ketiga yaitu peningkatkan akses usaha mikro dan kecil terhadap sumber daya produktif dimana peran usaha mikro dan kecil dalam menciptakan lapangan pekerjaan sangat penting. 

“Sebagian besar masyarakat menggantungkan hidupnya dengan bekerja pada usaha mikro dan kecil. Peningkatan akses usaha mikro dan kecil terhadap sumber daya produktif termasuk modal akan langsung membantu peningkatan kegiatan ekonomi usaha mikro dan kecil” jelasnya.

Keempat hal yang dilakukan pemerintah adalah meningkatkan koordinasi pusat dan daerah dalam penanggulangan kemiskinan. “Melalui agenda kerja koordinasi penanggulangan kemiskinan yang terintegrasi antara kelembagaan Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) provinsi sampai dengan TKPK daerah (provinsi dan kab/kota) dan penguatan basis data kemiskinan secara terpadu” jelasnya.

Dijelaskan Wagub bahwa dalam upaya percepatan penanggulangan kemiskinan, peran kelembagaan Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Provinsi sangatlah dibutuhkan terutama dalam menggiring program/kegiatan yang fokus dan tepat sasaran. “Hal penting lainnya adalah monitoring dan evaluasi program dan kegiatan setiap triwulan untuk mengawal bersama jalannya program/kegiatan percepatan penanggulangan kemiskinan di daerah sehingga akan mencapai sasaran yang diharapkan bersama” ujarnya.

Wagub juga menyampaikan bahwa keterlibatan masyarakat dan kalangan dunia usaha juga perlu terus ditingkatkan, sehingga diharapkan dapat terjadi kekuatan lokal di daerah dalam menciptakan modal sosial masyarakat dan mampu menciptakan berbagai inovasi program penanggulangan kemiskinan sesuai dengan karakteristik daerah melalui pendanaan secara mandiri.

 “Berbagai program penanggulangan kemiskinan terus dilanjutkan dan disempurnakan, diantaranya; pertama program PNPM Mandiri yang dilaksanakan hingga seluruh kecamatan dan perdesaan. Namun demikian, tantangannya adalah bagaimana meningkatkan kualitas pelaksanaan PNPM Mandiri tersebut, termasuk meningkatkan peran pemerintah daerah agar partisipasi masyarakat dan pendanaan daerah untuk PNPM Mandiri dapat lebih ditingkatkan” katanya. (ref)

Mudahnya Penerbitan Sporadik Pemicu Terjadinya Konflik Lahan

MUARASABAK- Kurang lebih 15 tahun terakhir tercatat sebanyak 22 kasus sengketa lahan yang terjadi di Kabupaten Tanjabtim. Jumlah itu terbilang cukup tinggi untuk sebuah Kabupaten pemekaran. Dari jumlah itu diketahui sebanyak 16 kasus sengketa lahan sudah selesai ditangani, lima kasus belum ditangani dan satu kasus masih dalam tahap proses akhir.

Menurut Asisten I Setda Tanjabtim Sudirman, dari hasil pengamatannya bersama anggota tim Sembilan, terjadinya sengketa lahan ini antara lain dilatarbelakangi oleh beberapa faktor antara lain seperti adanya indikasi tipu-menipu, dimana Kepala Desa dengan mudahnya menerbitkan sporadik lahan tanpa terlebih dahulu melakukan pengecekan kajian lapangan, kemudian banyaknya izin yang dikeluarkan pemerintah ‘Diatas meja’ tanpa melalui prosedur pengecekan dan tinjauan lapangan, serta beberapa ketimpangan lainnya.

Untuk jenis sengketa lahan yang terjadi di Kabupaten Tanjabtim dikategorikan menjadi empat jenis, masing-masing sengketa lahan antara masyarakat dengan perusahaan, sengketa masyarakat dengan pemerintah, sengketa masyarakat dengan masyarakat, dan sengketa perusahaan dengan perusahaan. Dari ke empat kategori tersebut yang paling dominan adalah sengketa lahan antara masyarakat dengan perusahaan dengan jumlah sebanyak 12 kasus.

‘’Dari 12 kasus antara masyarakat dengan perusahaan tersebut, 10 kasus diantaranya sudah dapat diselesaikan dengan damai melalui mediasi dan difasilitasi tim Sembilan. Sementara dua kasus masih dalam tahap penyelesaian, satu kasus proses awal dan satu kasus lagi sudah masuk proses akhir, tinggal menunggu keputusan,’’ ujarnya ketika disambangi di ruang kerjanya kemarin (18/12).

Sementara sengketa lahan antara masyarakat dengan pemerintah terdapat enam kasus.  Empat  kasus sudah selesai, satu kasus masuk dalam proses hukum, dan satu kasus dalam tahap penyelesaian. Sengketa masyarakat dengan masyarakat ada tiga kasus. satu kasus sudah selesai, dan dua kasus dalam tahap fasilitasi. ‘’Dan sengketa lahan perusahaan dengan perusahaan satu kasus sudah selesai. Ini  sengketa PT. Petrochina dengan PT. MPK,’’ terangnya.

Sudirman menjelaskan, dari sekian banyak kasus sengketa lahan di Tanjab Timur tersebut, kasus  yang paling lama 15 tahun, yakni kasus sengketa lahan antara PT. BPIP dengan KUD harapan baru yang baru selesai belum lama ini. ‘’Insya Allah sesuai jadwal hari ini akan digelar syukuran oleh PT BBIP dan masyarakat yang sebelumnya bersengketa. Syukuran ini merupakan bentuk suka cita mereka dan kita semua atas penuntasan kasus sengketa lahan yang sempat menelan korban jiwa itu,’’ paparnya.  

Dengan selesainya beberapa kasus sengketa lahan di Tanjabtim, menjadi prestasi tersendiri dalam penanganan kasus sengketa lahan. Apalagi dalam penyelesaian kasus ini tidak menimbulkan korban, dan hasil keputusan bisa diterima oleh semua pihak. Sudirman mengatakan trik dalam menyelesaikan konflik yang paling penting, tim tidak punya kepentingan. Sehingga dalam mengambil keputusan benar-benar adil dan tidak memihak pada satu kelompok. Kemudian, tim haru memahami  masalah, dan tahu solusi dari permasalahan tersebut.(bim)

Gubernur Cup Tetap di Tanjab Barat


KUALA TUNGKAL- Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) digadang-gadang akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan Gubernur Cup 2013. Namun, sejauh ini Pemkab masih terkesan santai dan belum ada agenda atau kegiatan yang akan dilaksanakan terkait penyelenggaraan even tahunan tersebut.

"Kita masih menunggu koordinasi dari provinsi untuk rencana Gubernur Cup itu. Tetapi, saya juga belum mendapatkan informasi pastinya kapan," ujar Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata (Disporabudpar) Tanjabbar, Johardin kepada media ini, Selasa (18/12).

Dijelaskannya, secara teknis, yang lebih tahu adalah pihak KONI Tanjabbar. Sementara Disporabudpar juga dilibatkan, namun tidak terlalu detail. Tetapi, tetap menjalin koordinasi terhadap penyelenggaraan Gubernur Cup. "Silakan tanya ke KONI untuk perkembangan dan persiapannya seperti apa. Mereka yang lebih tahu," tukas Juhardin.

Terpisah, Ketua KONI Tanjabbar, Halim Gumri yang dihubungi .mengatakan Bupati Cup tetap dilaksanakan di Tanjab Barat. "Insya Allah dilaksanakan pada bulan Januari,mengenai tanggalnya belum bisa di tentukan, kita masih menunggu,''pungkasnya.

Terpisah, Ketua Umum Pengurus Provinsi PSSI Jambi, Bujang Nasril, mengatakan pihaknya siap melangsungkan pelaksanaan Gubernur Cup 2013 mendatang di Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar). Pasalnya, Stadion Tri Lomba Juang sedang dalam tahap perbaikan.Menurutnya, belum ada penetapan tanggal pasti pelaksanaannya. Namun diperkirakan pada pertengahan Januari 2013.

Sementara itu, Sekretaris Umum PSSI Jambi yang juga sebagai sekretaris pelaksanaan Gubernur Cup, Indra Lesmana menyatakan, dilangsungkannya Gubernur Cup di Kabupaten Tanjabbar menindaklanjuti Rapat Anggota Tahunan KONI Provinsi Jambi dengan cabor dan pengcab KONI.

"Hasil pertemuan di RAT, anggota merekomendasikan dilangsungkan di Tanjabbar, dan segera akan kita kirimkan surat kepada pengcab PSSI dan KONI untuk pelaksanaan Gubernur Cup dilangsungkan di Tanjabbar bukan di tempat lain," ujar Indra Lesmana.

Lanjutnya, pada pelaksanaan Gubernur Cup mendatang menurut Indra akan dibuat dua kepanitiaan yaitu panitia dari unsur KONI dan Dispora Provinsi dan juga dari panitia Kabupaten. Untuk panitia provinsi diketuai oleh Adri SH. (den)

Perbaikan Tungkal Samudra Telan Rp 900 Juta


Tahun Depan Kembali Berlayar.

KUALATUNGKAL - Kapal mewah MV Tungkal Samudera milik Pemkab Tanjab Barat dikabarkan awal tahun  2013 mendatang siap berlayar. Setelah sebelumnya sempat naik dok karena mengalami kerusakan di beberapa bagian mesinnya. Bahkan untuk biaya perbaikan ditaksir mencapai Rp 900 juta
   
MV Tungkal Samudra. Ft\ Dok TE
Dirut BUMD Jabung Barat Sakti, A Yusal mengatakan biaya untuk perbaikan kapal MV Tungkal Samudera sementara ditanggulangi oleh si penyewanya yakni PT Pelayaran Restu Pertiwi Buana yang berdomisili di Daerah Gresik Jatim.

 " Memang untuk sewa kapal sampai saat ini belum putus masih dalam tahap negoisasi namun begitu untuk biaya perbaikannya nanti di potong dari harga sewa kapal, " ujarnya dikantor bupati, Senin (18/12)

Diakuinya selama naik dok empat unit mesin kapal MV Tungkal Samudera mengalami kerusakan dimana dari mesin yang ada 2 mesin dinyatakan rusak berat dan harus di perbaiki, begitu juga perbaikan pada instalasi listrik, bodi kapal serta 3 Propeller (Baling baling kapal) yang harus di ganti sebab yang baling baling kapal yang lama sudah tidak memungkinkan lagi untuk di gunakan .

 " Kondisi kapal sekarang ini sudah baik dan awal Januari tahun depan kapal di pastikan sudah berlayar, " terangnya.

Disinggung terkait
surat perizinan kapal, Yusal mengatakan surat perizinan pada kapal yang belum selesi saat ini adalah surat izin Socdoc yang masih dalam proses pengurusannya.’ Tinggal izin socdoc yang belum ada , masih dalam pengurusan, " tandasnya (ydn)

PLN Sarolangun Putus 1100 Jaringan Pelanggan


SAROLANGUN, TANJAB EKSPRES - PLN Rayon Sarolangun hingga selama 2012 ini telah melakukan pemutusan jaringan listrik pelanggan sebanyak 1100 pelanggan. Hal itu menurut Kepala Rayon PLN Sarolangun Supatmo Injoyo SH ST untuk mengatasi persoalan banyaknya pelanggan yang menunggak tagihan listrik.

“Selama 2012 ini kami telah melakukan pemutusan jaringan listrik pelanggan yang menunggak satu bulan, tidak itu saja, jika tunggakan mencapai 3 bulan kami tidak segan untuk melakukan pembongkaran meteran listrik,”katanya kemarin.

Pemutusan jaringan listrik yang dilakukan PLN Sarolangun tidak hanya terjadi pada pelanggan rumah tangga saja, tetapi ada juga bangunan yang menjadi aset Pemkab Sarolangun.
 
“Kebijkan tegas ini tidak tebang pilih, buktinya kami juga telah melakukan pemutusan dan pembongkaran meteran listrik di kios pasar bawah karena menunggak tagihan mencapai Rp 32 juta,”tegasnya.

Khusus pelanggan yang menunggak hingga tiga bulan dan terlanjur dilakukan pembongkaran jaringan listrik, lanjutnya, jika ingin menymabung kembali maka diwajibkan membayar biaya penyambungan baru serta membayar tunggakan listrik sebelumnya.

Menurutnya, dalam melakukan pemutusan atau pembongkaran jaringan listrik di rumah pelanggan, PLN Sarolangun membentuk tim yang tidak hanya berasal dari karyawan PLN saja, tapi juga melibatkan petugas kepolisian.

Ia menerangkan tunggakan di PLN Sarolangun hingga kemarin (18/12) telah mencapai Rp 2,9 miliar, angka ini melebihi angka tunggakan yang ditetapkan PLN pusat yakni sebesar Rp 300 juta.Kondisi tersebut memaksa pihaknya untuk bertindak tegas. (ary)

Selasa, 11 Desember 2012

Suhariadi Sesalkan Sikap Aslami


Terkait Temuan BPK Soal Pengelolaan Tambang Sekitar Rp 3 M

SAROLANGUN,TANJAB EKSPRES – Mantan Kepala Dinas Energi Sumber Mineral (ESDM) Sarolangun Suhariadi yang kini menjabat Staf Ahli Bupati menyesalkan sikap Kadis ESDM Drs Aslami MZ yang menyatan bahwa temuan BPK senilai hampir Rp 3 Miliar terjadi pada saat kepemimpinan Suhariadi.

“Saya tidak pernah dengar itu (Temuan BPK,red), Kalau memang ada seharusnya tolong dikonfirmasi dulu ke saya,” katanya saat ditemui di pelataran parkir kantor Bupati Sarolangun terkait pernyataan Kadis ESDM Aslami yang menyatakan bahwa hasil audit terjadi pada masa Suhariadi menjadi Kadis ESDM.

Salah satu lokasi bekas tambang yang belum dilakukan reklamasi oleh perusahaan pasca eksploitasi di Desa Danau Serdang Kecamatan Pauh yang sudah berbentuk danau. (Foto diambil enam bulan lalu/ Foto Arief Tanjab ekspres
Disingung secara pasti seperti apa persoalan yang menjadi temuan BPK seperti yang tercantum dalam Iktisar Hasil Pemeriksaan (IHPS) Semester II 2010 yang diantaranya terdapat temuan terkait pengelolaan tambang di Kabupaten Sarolangun, Suhariadi juga mengaku tidak mengetahuinya.

“Saya tidak tahu ada temuan itu, waktu saya menjabat tidak ada audit BPK tentang itu,”tandasnya.

Data yang diperoleh Tanjab Ekspres di situs BPK mengacu Ikhtisar Hasil Pemeriksaan semester (IHPS) II tahun 2010 terdapat sejumlah temuan BPK diantaranya, Di Kabupaten Sarolangun, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral, terdapat duplikasi pungutan yang dibebankan kepada pemegang izin usaha pertambangan atas produksi/penjualan batubara minimal senilai Rp1,57 miliar.

Selain itu didapati temuan yang menyatakan Di Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi, pemegang IUP operasi produksi batubara belum/kurang menyerahkan jaminan reklamasi senilai Rp1,28 miliar.

Setelah di jelaskan gambaran tersebut diatas, Suhariadi tetap menyatakan tidak mengetahui secara pasti seperti apakah persoalan yang menjadi temuan BPK, namun khusus masalah reklamasi dia mengaku telah melaksanakan sesuai aturan yang berlaku.

“Datanya ada di dalam brangkas di ESDM,”ujarnya singkat.

Sebelumnya Kadis ESDM Sarolangun Drs Aslami MZ menyatakan bahwa pada saat audit terkait pengelolaan tambang yang menjadi temuan BPK bukan pada saat kepimpinan dia.”Saya duduk sebagai Kadis ESDM 2011, sebelumnya Suhariadi,” kata Aslami.

Pelitnya informasi yang ditunjukkan kedua pejabat Pemkab tersebut memicu tanda tanya besar di kalangan masyarakat, selain bertentangan dengan undang-undang keterbukaan informasi publik, diduga ada persoalan besar yang sengaja di sembunyikan kedua oknum pejabat Pemkab tersebut.

“Aneh, bagaimana mungkin kedua oknum tersebut mengaku tidak tahu, padahal ada aduit BPK terkait tambang sebagaimana termuat dalam IHPS II 2010, pasti ada yang sengaja mereka tutup-tutupi dalam persoalan ini,”kata Asmara salah seorang penggiat LSM di Sarolangun.

Dalam waktu dekat ini, lanjut Asmara, dia akan melayangkan surat ke BPK Pusat untuk meminta penjelasan terkait temuan BPK terkait dua temuan mengacu IHPS II 2010. Menurut dia, data tersebut dibutuhkan untuk menentukan langkah lanjutan dalam rangka melakukan fungsi kontrol.
 
“Dalam waktu dekat ini kami akan melayangkan surat ke BPK pusat, setelah kita ketahui pokok masalah baru kami akan menentukan langkah lanjutan. Tergantung hasil kajian kami pada saat ada jawaban dari BPK, jika memang ada indikasi pidana, maka hal ini akan kami serahkan ke aparat hukum,”kata Asmara. (Arief Basuni, Sarolangun)

Pemkab Bangun 220 Titik Jalan Usaha Tani


SAROLANGUN, TANJAB EKSPRES– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sarolangun melalui Dinas Pertanian pada 2012 telah membangun sebanyak 220 titik jalan usaha tani guna memperlancar kegiatan transportasi petani dalam rangka meningkatkan produksi pertanian.

Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian Kabupaten Sarolangun Asnawi SP kepada Tanjab Ekpres mengatakan ke 220 titik pembangunan jalan usaha tani tersebut di sebar di beberapa wilayah dalam beberapa kecamatan yang merupakan daerah berpotensi untuk pengembangan produksi pertanian.

“Kecamatan yang berpotensi sebagai kawasan pertanian tersebut diantaranya Kecamatan Batang Asai, Limun, Cermin Nan Gedang, Air Hitam dan Pelawan,” kata Asnawi SP.

Dengan dibangunnya jalan usaha tani, kata Asnawi, para Petani d Kabupaten Sarolangun tidak perlu lagi bersusah paya melakukan kegiatan seperti mengangkat bibit, membawa pupuk dengan berjalan kaki sampai ke sawah.”karena setelah dibangun jalan usaha tani, para petani bisa mengangkat pupuk, bibit dan kegiatan penunjang lain bisa menggunakan motor,”katanya.

Mengingat masih banyaknya lokasi sawah masyarakat yang belum dibangun jalan usaha tani sesuai usulan yang disampaikan masyarakat ke Dinas Pertanian, pihaknya berusaha keras mencari dana untuk melakukan pembangunan jalan usaha tani lanjutan.

“Alhamdulilah berkat dukungan penuh pak bupati, pada 2013 ini kami kembali mendapat kucuran dana dari pemerintah pusat. Dan Isnya pada 2013, kami kembali membangun jalan usaha tani, sebab sudah ada dana Rp 1,3 M dari dana DAK,”tandasnya.(Arief Basuni, Sarolangun)

Orang Gila Bisa Diobati Pakai Dana Jamkesmas


JAMBI, TANJAB EKSPRES - Semua penderita gangguan jiwa dan orang gila yang terlantar, bisa ditanggulangi melalui dana Jamkesmas. Oleh sebab itu orang gila tidak boleh dipasung karena melanggar hak azasi manusia (HAM).
Demikian dikatakan Gubernur Jambi, H. Hasan Basri Agus (HBA) melalui Staf Ahli Gubernur Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Hamdani ketika membuka Rapat Diseminasi Informasi dan Evaluasi Jambi Bebas Pasung 2014, di hotel Novita Jambi.Selasa (11/12).
Rumah Sakit jiwa Jambi Ft/Ist
Menurut Gubernur, guna mewujudkan Jambi Bebas pasung 2014, sangat dibutuhkan dukungan dan kerjasama dari semua pihak, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat.
Dalam kesempatan ini juga gubernur menyampaikan pesan untuk pemerintah Kabupaten/Kota dalam Provinsi Jambi, agar dapat terus melakukan upaya-upaya dan terobosan inovatif, guna percepatan dalam mewujudkan Jambi Bebas pasung 2014 tersebut.
Sebelumnya, Direktur Utama Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Provinsi Jambi, dr. Hj. Hernayawati, M. Kes, menyebutkan, di Jambi secara kasat mata dan laporan yang diterima masih banyak orang gila yang dipasung.
Kendati jumlah pastinya masih belum didapatkan, namun pihaknya RSJD mengaku sejauh ini telah berhasil menjemput dan merawat sebanyak 59 orang gila pada tahun 2012.
Sedangkan pada tahun 2011 ada 19 orang, dan program ini masih terus akan dilanjutkan pada tahun-tahun berikutnya, sehingga secara bertahap dapat dituntaskan.
Ditegaskan Hernayawati, dari 59 orang korban pasung yang dijemput dan telah dirawat, 100 persen bisa disembuhkan secara medis. Bahkan mantan pasien RSJD itu ada yang sangat bagus dan bisa dibawa kemagelang untuk mengikuti kegiatan tingkat nasional.
Seperti ikut pertandingan berbagai cabang olahraga, seperti futsal, bulutangkis, membatik, hasilnya bagus, dan secara medis meraka sudah bisa dilepas, namun mereka harus terus diberi obat melalui suntikan sebulan sekali, kalau tidak memang bisa kambuh lagi. (ref)





Insentif Para Medis Akan Dibayar Secepatnya


JAMBI, TANJAB EKSPRES – Insentif para medis (dokter dan perawat) yang bertugas di Rumah Sakit Abdul Manap Kota Jambi akan dibayarkan paling lambat 20 Desember 2012. 

Demikian dikatakan Direktur Rumah Sakit Abdul Manap Kota Jambi, dr. Ida Yuliati  kepada wartawan, Senin (10/12). Saat ini insentif 2011 tersebut masih dalam proses penghitungan oleh tim jasa. 

Hingga hari ini, Senin (10/12), insentif tahun 2011 yang dituntut oleh tenaga medis di Rumah Sakit Umum (RSUD) Abdul Manap Jambi, masih belum dibayarkan. Proses pembayan masih menunggu proses dari tim jasa.

“Kita telah memanggil tim jasa dan keuangan, mereka (tim jasa-red) berjanji akan membayarkan insentif tersebut paling lambat tanggal 20 Desember 2012,” ujar Ida Yuliati. 

Dikatakan Ida, pihak rumah sakit akhirnya memediasi antara para medis dan tim jasa. Karena para medis sendiri sebelumnya tak berani mengungkapkan hal itu kepada tim jasa. 

Perlu dikatahui, pembayaran insentif ini akan dilakukan setelah sebelumnya seluruh para medis yang bertugas di Rumah Sakit Abdul Manap Kota Jambi melakukan mogok kerja, Rabu (5/12). Kondisi ini mengakibatkan beberapa pasien yang membutuhkan pertolongan terlantar.  

Tuntutan para medis tersebut agar pihak Rumah Sakit Abdul Manap membayarkan insentif yang sejak tahun 2011 belum dicairkan. (ref)


Jumat, 07 Desember 2012

Perayaan Hari Bhakti ke 67 PU Berlangsung Hidmat


JAMBI, TANJAB EKSPRES -  Perayaan Hari Bhakti ke 63 PU Tahun 2012 di Provinsi Jambi hidmat. Acara tersebut dilangsungkan di Lapangan Kantor Dinas PU Provinsi Jambi, di Kota Baru, Senin (3/12).

Wakil Gubernur Jambi,  H Facrori Umar bertindak selaku inspektur upacara. Turut Hadir pada acara itu para unsur Muspida Provinsi Jambi, dari Pengadilan Tinggi dan Pengadilan Tinggi Agama Provinsi Jambi serta Pihak Kejaksaan Tinggi Jambi.

Pemerintah Kota Jambi, para pejabat dari unsur TNI dan Polri, para Kepala Dinas/Instansi/ Badan/Biro/Kantor di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi.

Wakil Gubernur Jambi, H. Facrori Umar dan Kadis PU Ivan Wirata pada perayaan Hari Bhakti ke 67 PU. Ft/ Ist
Menteri Pekerjaan Umum RI Djoko Kirmanto dalam sambutan tertulisnya yang disampaikan oleh Wakil Gubernur Jambi antara lain mengajak mengajak seluruh masyarakat di daerah ini menjadikan moment ini sebagai ajang untuk mengevaluasi dan mengkoreksi berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan.

Menurutnya, Hari Bhakti PU yang jatuh pada setiap tanggal 3 Desember setiap tahunnya hendaknya dikenang sebagai  peristiwa gugurnya tujuh martir yakni Sapta Taruna pada awal perjuangan menegakkan kemerdekaan tahun 1945.

Tujuh Martir tersebut menurut Joko Kirmanto adalah para pahlawan yang telah gigih mempertahankan Gedung Sate Bandung yang menjadi Pusat Pemerintah Republik Indonesia, saat itu, sekaligus menjadi simbol kedaulatan negara.

Kegigihan para pahlawan tersebut tidak pernah luntur, walaupun saat itu kondisi sosial, politik, dan ekonomi dalam keadaan serba sulit. Kenangan dan penghargaan terhadap patriotismenya, diabadikan sebagai Hari Bhakti Pekerjaan Umum.

”Untuk itulah semangat Sapta Taruna perlu kita aktualisasikan kembali, terutama saat-saat ini,” ujarnya.

Tema Peringatan Hari Bhakti PU tahun ini ” Dengan Semangat Sapta Taruna Kita Laksanakan Reformasi Birokrasi Untuk Meningkatkan Pelayanan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Permukiman untuk Rakyat”.

Melalui Tema tersebut DJoko Kirmanto mengajak seluruh jajaran PU hingga ke daerah tetap konsisten menjadikan tanggal 3 Desember  sebagai momentum pemacu semangat dan pengabdian dalam melanjutkan pembangunan yang akan memasuki akhir tahun ke tiga dari Rencana Pembangunan Jangka menengah Nasional kedua tahun 2010-2014.

Kemudian melanjutkan agenda reformasi birokrasi di lingkungan pemerintah yang sudah tidak bisa ditunda lagi. Pada tahun ketiga ini Kementerian PU mempunyai agenda penting, yaitu kegiatan Review Renstra Kementerian Pekerjaan Umum dan menyelesaikan target yang telah ditetepkan lima tahun (renstra).

Dikatakan, Review dilakukan pada pertengahan rencana jangka menengah lima tahunan, guna melihat dan mengevaluasi kembali rencana yang ditetapkan di tahun 2010.

Hasil-hasil pembangunan infrastruktur pada tahun-tahun sebelumnya merupakan masukan bagi perbaikan-perbaikan yang perlu dilakukan dalam perencanaan tahun-tahun berikutnya, sehingga pembangunan infrastruktur PU dan permukiman dapat dirasakan masyarakat.

Disamping itu, upaya tersebut sekaligus dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan juga dapat mendukung pertumbuhan perekonomian, baik untuk skala kawasan/regional maupun skala nasional.

Dengan semakin meningkatnya kualitas hidup masyarakat, maka dengan sendirinya akan memberikan dampak terhadap kesejahteraan masyarakat yang memang sedang didampakan selama ini.

Lebih lanjut dikatakan, pembangunan infrastruktur jalan, sudah dapat dipastikan akan memberikan dampak terjadinya perubahan peruntukan lahan di sekitarnya, yang mengakibatkan beralih fungsinya lahan pertanian produktif menjadi permukiman.

Oleh karenanya, perubahan peruntukan tersebut harus dapat dicegah dengan memperhatikan rambu-rambu yang sudah dituangkan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah, baik Provinsi maupun Kabupaten/Kota. Timbulnya pengaruh sampingan dari pembangunan infrastruktur jalan ini harus diperhitungkan dengan cermat.

Disamping itu, menjadi tugas untuk melindungi masyarakat yang memanfaatkan fasilitas, sarana dan prasaran PU, termasuk dalam hal melindungi terjadinya tingkat kecelakaan di jalanan, termasuk bagaimana menata lingkungan di sekitar lokasi infrastruktur yang dibangun supaya lebih nyaman dan aman.

Ditegaskannya, dalam mendukung upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim akibat dari efek rumah kaca, Kementerian PU telah ikut serta dengan menggerakan penanaman pohon di sepanjang jalan Nasional sebanyak 40.000 pohon, dan di bantaran sungai sebanyak 50.000 pohon di tahun 2012.

Karena itu, Menteri PU meminta kepada seluruh jajaran Kementerian PU di daerah agar ikut serta dengan melakukan gerakan penanaman pohon dalam upaya meredam meningkatnya gas karbon, sekaligus memberikan nilai tambah bagi terwujudnya kawasan yang ramah lingkungan.  (ref)


Senyum Tulus Itu Kini Penuh Misteri


Kisah Nyata :
Oleh : Rizal Ependi 
Ada temanku seorang PNS, tak usah ku sebutkan namanya. Ketika dia masih jadi kacung di sebuah instansi pemerintah tempatnya bekerja, wajahnya selalu berseri, cerah dan tegar. Hobbynya bergurau dan penuh lelucon, seakan tak ada beban dan ringan.
Padahal ketika itu, waktu aku main ke rumah kontrakannya, istrinya hanya menyuguhkan menu makan siang dengan lauk tempoyak ikan teri pakai pete plus daun ubi rebus. Saya diajak makan, lahap begitu juga dia sangat lahap menikmati makan siang hari itu.
"Ayo makan, jangan sungkan. Inilah adanya," kata temanku tadi dengan penuh percaya diri. Karena dia temanku, aku tidak merasa canggung melahap menu makanan yang dia sugukan, sangat nikmat.
Saking nikmatnya, usai makan keringatku mengucur, sampai temanku sambil tersenyum menyodorkan handuk kecil agar aku mengelap keringat di wajahku. Alhamdullilah, kata ku.
Teman ku tadi terlihat sangat senang."Sorry bro, kalau makan nasi padang duit ku dak cukup, aku sengaja ngundang ke rumah agar kita makan bersama seperti masa kuliah dulu," ujarnya.
Lima tahun berlalu, temanku tadi "menipu" aku. Dia kembali minta aku datang ke rumahnya. Tentu saja bukan lagi di sebuah kontrakan. Dia sudah punya rumah sendiri. Namun ada hal yang ganjil tak seperti biasanya waktu itu.
Teman ku sedikit malu-malu. Padahal seharusnya dia bangga, karena rumahnya telah siap dan sangat bagus. Bahkan di depan rumahnya terparkir sebuah kendaraan roda empat keluaran terbaru, Toyota Avanza.
Anaknya yang paling besar masih inggat wajahku. "Ayah, yah..ada om Rizal", ujar anak usia 8 tahun itu memburuh ayahnya.
Tak seperti dulu, senyum temanku tadi penuh misteri tak tulus seperti dulu lagi. Aku sedikit merasa rendah diri, tapi dia tidak sombong. Kalau dulunya aku dipersilahkan duduk di lantai dengan tikar anyaman rumbai, tapi kini dia kembali mengajaku makan siang di rumahnya dan menuju meja makan ukuran besar, pantastik.

Di meja makan terlihat sebuah hidangan yang wah, gak usah saya sebutkan. Makanan terasa sangat enak bagiku. Tapi kawan ku masih bilang inilah menuh seadanya. Tapi usai makan dia tidak lagi repot - repot mengambil handuk untuk mengelap keringat.
Hal yang ganjil kemudian nampak jelas, temanku sekarang tak lagi ceria dan tegar seperti dulu lagi. Dia terus mengeluh, rumahnya kurang besar, asesoris mobilnya kurang mantap, anaknya mau jajan melulu dan istrinya saban hari pergi arisan, pulangnya lepas magrib,  sang istri tak seperti dulu selalu memeluk kitab Al Quran.
 Penampilan kawanku sangat lusuh, acak acakan dan seperti kurang bersahabat. Dia sangat resah dan seperti tidak tenang. Padahal, ekonomi keluarganya sudah jauh lebih maju ketimbang lima tahun lalu.
Hal yang paling ganjil dan asing menurut aku, kalau dulu dia memutar lagu lewat radio, selalu lagu-lagu yang bernuansa jawa. Seperti keroncong dan lagu lagu jawa lainnya. Tapi saat ini, musik bernada keras seperti diperdengarkan ke aku,..... ari...king... king.. king... ari......king....king.......gitu?
Kawan ku telah sukses, dia telah makmur. Tapi kenapa dia resah, dan hari-harinya selalu gelisah. Bahkan ketidak tenangan itu menghatuinya dimana saja dia berada?

Inilah yang akan aku cari jawabannya. ( Yang jelas dalam waktu
lima tahun tikar rumbai alas makan telah berubah menjadi meja batu bernilai tinggi....Alhamdullilah ) ****

Minggu, 02 Desember 2012

Lakalantas Terbesar Disebabkan Human Error



JAMBI, TANJAB EKSPRES - Kesalahan manusia (human error) penyebab terbesar terjadinya kecelakaan lalu lintas (Lakalantas). Selain itu disebabkan pula oleh  prasarana, kendaraan maupun lingkungan. 
 
Demikian dikatakan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jambi, H. Syahrasaadin, pada acara Pencanangan Pekan Nasional Keselamatan Jalan Tahun 2012 dan Dekade Aksi Keselamatan Jalan 2011-2020 di Provinsi Jambi, Minggu (02/12).
Menurut Sekda, berdasarkan data tahun 2011, korban meninggal dunia akibat lakalantas mencapai 523. Ini berarti setiap hari satu sampai dua orang di Provinsi Jambi meninggal dunia akibat lakalantas.  
“Angka ini jangan dipandang sebagai angka statistik belaka, karena apabila dibiarkan terus, suatu saat bisa saja salah satu korban merupakan anggota keluarga kita,” tegas ujarnya.
Lebih memprihatinkan, kejadian kecelakaan terbesar tersebut beradara di negara-negara berkembang.
Melijat hal ini, pemerintah telah melakukan langkah-langkah koordinatif, yang dimulai dengan “Kesepakatan Bersama” antara Meteri Perhubungan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Kesehatan, dan Kepala Kepolisian RI pada tahun 2004.
Kemudian dilanjutkan dengan Pekan Nasional Keselamatan Jalan yang dilaksanakan simultan setiap tahun sejak tahun 2007.
Pada tahun 2012 ini Provinsi Jambi mendapat kehormatan dari Kementerian Perhubungan RI, sebagai lokasi pencanangan dekade aksi keselamatan jalan, melalui Pekan Nasional Keselamatan Jalan Tahun 2012. (ref)


Jumat, 30 November 2012

Corat – Coret Judul : DAK GETEK SEN, NABO WER



Oleh  : Rizal Ependi

Jika tak punya uang, hidup ibarat sampah. Begitulah arti judul tulisan ini. Judul ini saya ambil dari salah satu pribahasa di daerah yang dominan para orang tua sangat mengharapkan anaknya menjadi militer.

Karakteristik masyarakat di sana sangat keras, tempramental dan pemaaf, sebuah kepribadian yang saling bertentangan dalam satu raga, bernama semangat. Desa ini dulunya terpencil, Air Itam Penukal namanya. Masuk dalam Marga Penukal Abab, Kecamatan Talang Ubi Pendopo, Kabupaten Muara Enim, Sumatra Selatan.

Kalau orang Batak bilang, Hepeng do Mengatur Negaraon (Negara Ini Diatur Oleh Uang) itu betul dan sangat benar. Kira – kira maknanya mirip dengan judul tulisan ini tadi,  dak getek sen, nabo wer.

Memang, hidup di dunia ini harus punya uang banyak. Bisa jadi uang segala-galanya. Jika tak punya uang, maka buang saja ke dalam bak sampah. Sadis! Sebab uang bisa membuat sebagian orang tertawa, bahagia dan berwibawa.

Tapi tak dapat dipungkiri, uang juga dapat membuat orang menderita, resah dan celaka. Apalagi didapat dengan cara – cara yang kurang etis, seperti dari hasil mencuri, mencopet, memeras, menipu, merampok dan korupsi.

Kata “korupsi” bagi sebagian orang sangat mudah diucapkan, indah didengar dan menggiurkan. Karena prilaku koruptif sangat menguntungkan, pelakunya tentu akan mendapat nilai lebih dari hak yang seharusnya dia terima.

Namun, praktik korupsi berbeda dengan mencopet, memeras dan merampok tapi agak mirip dengan mencuri atau nyolong. Sebab, korupsi dilakukan dengan cara sembunyi – sembunyi yang tentu saja membutuhkan ketangkasan, kesempatan dan sedikit nyali.

Para pelakuknya dominan dari golongan orang- orang intlek yang umumnya pernah mengenyam pendidikan hingga ke perguruan tinggi.

Sedangkan mencopet, memeras dan merampok bahkan menipu  dilakukan dengan terang – terangan dan membutuhkan keberanian besar. Tidak perlu tangkas dan pinter, cukup dengan satu kata, nekat.

Oleh sebab itu keberanian melakukan  korupsi saya rasa sangat berbeda dengan keberanian melakukan perampokan. Walaupun tujuannya sama, yakni sama - sama mengambil hak orang lain baik berupa uang, harta benda, popularitas dan kedudukan dengan cara memaksa.

Analisa saya,  pelaku korupsi ini hanya terjebak dalam sebuah peluang dan kesempatan. Mungkin tak ada satu orangpun yang berencana untuk melakukan korupsi. Sebab pada dasarnya manusia dilahirkan baik.

Jadi siapa yang harus disalahkan dalam hal ini, atau siapa yang harus divonis sebagai penjahat, saya rasa bukan korupsi, tapi pelakunya, dan yang harus disalahkan ialah  uang itu sendiri. Sebab uang memiliki daya tarik yang luar biasa.

Pribahasa lain mengatkan, lebih indah mata uang dari pada mata bidadari. Sebab keindahan uang dapat dinikmati tidak hanya oleh orang-orang yang melek, namun para tuna netra pun sangat mengaguminya. Pada hal dia tidak tahu warna dan bentuk uang itu sendiri.

Namun ada juga yang mengatakan mata uang lebih tajam dari pada mata pedang. Ini juga tidak salah, sebab orang yang punya uang dapat menggunakan seribu mata pedang untuk memuaskan nafsu dendamnya secara bersamaan. Hal ini tak sama dengan pemilik satu mata pedang ***


 





  




10 Berita Paling Top