Rabu, 25 Juli 2012

Jambi Masih Memasok Cabai Dari Jawa


Cabai Kerinci Malah Dijual Ke Padang

JAMBI, TANJAB EKSPRES – Selama ini Jambi masih mendatangkan sejumlah kebutuhan pokok dari luar daerah. Padahal, hasil pertanian di Provinsi Jambi cukup tersedia.
Contohnya saja cabe, guna memenuhi kebutuhan masyarakat di Kota Jambi akan cabe, pedagang masih memasoknya dari Pulau Jawa.



Sedangkan cabai yang berasal dari sentra perkebunan cabai di Kabupaten Kerinci malah dijual ke Padang, Sumatera Barat.

Demikian dikatakan Gubernur Jambi, H. Hasan Basri Agus (HBA) kepada wartawan, belum lama ini. Menurut HBA, dirinya tidak setuju jika cabai yang dijual di Pasar Tradisonal Angsoduo, Kota Jambi masih dipasok dari Pulau Jawa.

Karena kata HBA, Provinsi Jambi masih memiliki cukup cabe, dirinya mengaku melihat sendiri begitu banyaknya produksi cabai di Desa Bukit Kayangan, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, Ketika dirinya melakukan kunjungan kerja ke sana.

Bahkan saking banyaknya, komoditi ini sampai dijual ke Padang. Pedagang dari Sumatera Barat menjemput langsung cabai ke sentra perkebunan tersebut dengan hrga relatif lebih murah.

Jadi adanya informasi kalau cabai di Jambi didatangkan dari Pulau Jawa, itu mungkin permainan pasar saja. Untuk itu HBA menekankan dinas terkait untuk lebih memperhatikan permintaan dan ketersediaan komoditi tersebut.

Selain di Kerinci, sentra perkebunan cabai juga terdapat di Kabupaten Muarojambi, tepatnya di Desa Sumberagung, Kecamatan Sungaigelam yang tak begitu jauh dari Kota Jambi.

Bahkan, menurut para petani di sana, cabai merah yang ditanam secara tumpangsari dengan tanaman kelapa sawit ini dalam satu batang pohon dapat dipanen hingga 14 kali sebelum tumbuhan itu mati.

Perkebunan cabai ini mengundang perhatian serius Bupati Muarojambi, H. Burhanuddin Mahir. Menurut Burhanuddin Mahir, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muarojambi akan terus mensuport petani guna mengembangkan komoditi tersebut.

“Saya salut dan berharap agar perkebunan cabai unggul ini dapat dikembangkan sehingga dapat menjadi contoh bagi desa lain,” ujar Burhanuddin Mahir. (ref)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

10 Berita Paling Top