Senin, 16 Juli 2012

Rawan Pangan Nasional Terus Mengintai



Ratusan Ribu Hektar Sawah Hilang, 52 Persen Irigasi Rusak

JAMBI, TANJAB EKSPRES – Rawan pangan secara Nasional terus mengintai karena menurunya produksi beras akibat petani marak mengalihfunsikan lahan pertanian dengan menanam komoditi lain selain padi.

Menteri Pertanian RI Ir. H. Suswono mengatakan, secara Nasional saat ini 100 ribu hektar sawah telah dialih fungsi. Akibatnya, Pemerintah Pusat harus merogoh kocek cukup besar untuk mengembalikan sawah yang  hilang tersebut.

“Untuk mencetak sawah baru kita harus mengeluarkan biaya tak kurang dari Rp.11 juta perhektar”, ujar Suswono ketika menghadiri panen raya di Kabupaten Kerinci, Jambi, Minggu (15,07).                               

Menurut Suswono, tahun depan direncanakan pemerintah akan mencetak 1000 hektar sawah baru di Kabupaten Kerinci. Tujuannya untuk menunjang target swasembada beras Nasional 2014.  

Bahkan, seluruh Indonesia, tahun ini pemerintah akan mencetak sawah baru sejumlah sawah yang hilang yakni 100 ribu hektar.  Guna menunjang keberhasilan dibidang pertanian ini, pemerintah telah membentuk Komisi Pengawas Pupuk dan Pestisida (KP3).

Kendala lain dalam mencapai swasembada beras, saat ini 52 % irigasi secara Nasional rusak. Untuk memperbaikinya Negara harus mengeluarkan biaya Rp 3 triliun.

Melihat kondisi itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi berpartisipasi aktif mendorong kabupaten se Provinsi Jambi untuk mewujudkan ketahanan pangan. Hal itu dikemukakan Wakil Gubernur (Wagub) Jambi, H. Fachrori Umar  dalam  Kunjungan Kerja Menteri Pertanian RI)di Kabupaten Kerinci.

Menurut Fahcrori Umar, Pemprov Jambi terus berupaya mamacu produksi pangan dengan mensinergikan kegiatan-kegiatan yang didanai APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten/Kota, dan swadaya masyarakat.

Fahcrori Umar juga mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Pusat yang sejak tahun 2006 telah mengalokasikan dana APBN untuk cetak sawah baru di Provinsi Jambi.

Bahkan Kata Fahcrori Umar, Kementerian Pertanian RI, telah mengalokasikan dana untuk cetak sawah baru di Provinsi Jambi seluas 5.859 hektar dalam kurun waktu tujuh tahun.

Sementara itu, Bupati Kerinci H. Murasman menyebutkan hasil produk pertanian masyarakat Kerinci cukup bagus. Namun produksi padi tersebut sering kali tidak diimbangi oleh harga jual. Ini menjadi persoalan yang kerapkali dikeluhkan petani. 

Murasman berharap, Pemprov dan Pemerintah Pusat dapat bersama-sama mengatasi persoalan itu. (ref)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

10 Berita Paling Top