Selasa, 31 Juli 2012

Stok Kedelai Jambi, Tergantung Pada Malaysia


JAMBI, TANJAB EKSPRES – Provinsi Jambi hingga saat ini masih mendatangkan kedelai dari Amerika Serikat dan Malaysia. Bahan baku untuk membuat tahu dan tempe tersebut masuk ke Jambi melalui Batam, Kepulauan Riau kemudian dibawa ke Kota Jambi lewat Kota Kualatungkal, Kabupaten Tanjungjabung Barat (Tanjabbar).

Gubernur ketika meninjau pengrajin tahu tempe. Foto :  Rizal Ependi
Hal itu dikatakan Gubernur Jambi, H. Hasan Basri Agus (HBA) ketika meninjau sentra pembuatan tahu tempe di  lorong Gembira, Kelurahan Rajawali, Kecamatan Jambi Timur, Kota Jambi, Selasa (31/7).
Ketika itu HBA didampingi Walikota Jambi, H. Bambang Priyanto beserta Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi dan Kepala SKPD Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi.
Menurut HBA, keuntungan Jambi ditengah keterpurukan pengusaha kedelai secara Nasional ini, karena Provinsi Jambi lebih dekat aksesnya dengan luar negeri (Malaysia dan Singapura). 
Sehingga pengusaha tahu tempe di Jambi tak begitu kesulitan memperoleh bahan baku. ”Sampai saat ini stok kedelai di Jambi masih aman, tinggal lagi masalah tingginya harga,” ujar HBA.

Kendati demikian, Sadikin pengusaha tahu tempe menyebutkan rencananya 91 pengusaha tahu tempe di Kota Jambi akan menghetikan sementara produksinya selama tiga hari untuk mengambil aba-aba menaikan harga tahu tempe di pasaran.

Harga itu akan naik sekitar Rp 500 perpotong dari sebelumnya harga Rp. 2000 mejadi Rp.2.500 perpotong.

Tempe yang belum dipotong.  Foto : Rizal Ependi
Pengusaha tahu tenpe lainnya, Abdul Kadir juga mengatakan hal yang sama. Menurutnya, kenaikan harga kedelai ini telah dirasakan sejak Februari lalu, ketika itu hampir setiap hari harga kedelai terus naik, dan puncaknya pada Minggu terakhir bulan Juli mencapai Rp. 7.800 perkilo.
Dikatakan Abdul Kadir, kedelai lokal produksinya tidak mencukupi, para petani kedelai di Jambi masih belum bisa memproduksi kedelai sesui harapan. Karena dipanen saat kedelai belum tua dan belum kering, sehingga kadar airnya tinggi.
”Ini meyebabkan kualitas produksi tempe kurang bagus, tapi dapat digunakan untuk membuat tahu”, kata Abdul Kadir. (ref)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

10 Berita Paling Top