Senin, 16 Juli 2012

Tempat Hiburan Malam Harus Ditutup




TANJABEKSPRES, JAMBI – Wakil Gubernur (Wagub) Jambi, H. Fachrori Umar  meminta para pengusaha tempat hiburan malam (THM) di Provinsi Jambi menutup sementara ushanya selama bulan suci Ramadhan.

Karena THM ini dapat mengganggu ketenangan umat Islam berpuasa dan dapat menodai kesucian bulan Ramadhan.  Hal itu dikatakan Wagub Jambi kepada wartawan belum lama ini.

Menurut Wagub, pihak pengusaha THM harus menghormati umat 

 H. Facrori Umar 
 
Islam yang sedang menjalankan ibadah puasa.  Sehingga keharmonisan di tengah masyarakat dapat terjaga dengan baik.

Selain itu Wagub juga mengimbau seluruh rumah makan (RM) di Kota Jambi untuk tidak membuka dagangannya secara fulgar. Pengusaha diharuskan memasang tabir agar persediaan makanan tidak terlihat secara kasat mata.

Himbauan ini berlaku tak hanya kepada pengusaha RM, namun seluruh pedagang makanan diharapkan dapat mengindahkan himbauan ini.

Pantauan koran ini, anstusias umat Islam menyambut datangnya bulan Ramadhan mulai terasa. Ini terbukti dengan naiknya harga berbagai kebutuhan pokok di Pasar Tradisional Angsoduo dan Pasar Baru Talangbanjar, Kota Jambi.

Harga cabe merah kriting, misalnya, di Pasar Tradisional Angso Duo harga cabe merah keriting mencapai Rp. 28 ribu perkilogram atau Rp. 2.800 per ons.  Hal itu dikatakan Melina Tampubolon (32) salah seorang pedagang di Pasar Tradisional Angsoduo, Minggu (15/07).

Menurut Melina, tingginya harga cabe merah keriting dari sebelumnya hanya Rp. 24 000 perkilogram tersebut mungkin disebabkan banyaknya petani cabe gagal panen akibat musim kemarau.

“Kalau musim kemarau biasanya cabe banyak mati, apalagi petani tidak rajin menyiram tanaman cabe tersebut. Jadi kalau cabe sulit, harga jualnya akan naik,” ujar Melina.

Menurut Melina, tak hanya cabe yang harganya tinggi, harga tomatpun menembus Rp. 10 ribu perkilagram.  Sedangkan di Pasar Tradisional Angsoduo hanya Rp. 4000 perkilogram.

Kualitas buah tomatpun tak seperti sebelumnya, bagus. Pada musim kemarau kebanyakan buah tomat kecil-kecil dan cepat busuk.  Sehingga, pedagang banyak juga yang merugi menjual bahan kebutuhan sehari -hari ini.

Sementara itu, harga bawang merah Rp. 16 ribu perkilogram begitu juga dengan bawang putih. Sedangkan penjual eceran di toko kelontong mematok harga Rp 2000 per ons atau Rp. 20 ribu perkilogram.

Hal senada juga dikatakan Ida (27) pedagang lainnya. Sejak memasuki musim kemarau, harga sayuran segar  tak stabil tergantung kualitas sayur itu sendiri. Jadi kalau pedagang eceran untuk di toko kelontong menjual jauh lebih mahal ketimbang di pasar, kata Ida itu wajar.

Karena, untuk menutupi kerugian pedagang jika sayuran segar itu membusuk disebabkan kualitas tidak baik. “Kalau dia jual murah atau mengambil selisih untung sedikit, dia tak bisa menutupi modal, karena dagangan banyak busuk dan tidak laku,” katanya.  (ref)          


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

10 Berita Paling Top