Selasa, 25 September 2012

Kabut Asap Telan Korban Ratusan Orang



JAMBI, TANJAB EKSPRES – Kabut asap yang disebabkan oleh kebakaran dan pembakaran kawasan hutan di Provinsi Jambi dalam sebulan terakhir telah menelan korban ratusan orang.

Rata-rata korban dari tercemarnya udara di Provinsi Jambi tersebut menderita penyakit inspeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Saat ini sedikitnya 160 kasus ISPA yang ditangani sejumlah rumah sakit (RS) di Provinsi Jambi.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jambi, Andi Pada kepada wartawan mengatakan, banyaknya kasus ISPA yang menyerang masyarakat Jambi karena kondisi udara yang tercemar dan kotor.

Pencemaran udara tersebut  disebabkan tebalnya kabut asap yang menyelimuti Provinsi Jambi belakangan ini. “Kita telah menghimbau masyarakat untuk tidak banyak melakukan kegiatan di luar rumah jika kabut asap semakin tebal,” ujarnya. 

Walikota Jambi, Bambang Priyanto ketika dikonfrimasi Tanjab Ekspres beberapa waktu lalu mengatakan, jika memang kabut asap ini semakin tebal maka pemerintah akan meminta dinas pendidikan untuk meliburkan anak sekolah.

“Tapi saat inikan masih bisa ditolerir, karena ketebalan kabut asab belum begitu berbahaya, baru sampai ke tingkat 70 pm, ketabalan ini masih belum dibilang berbahaya bagi kesehatan,” ujar Bambang.
Siswa pakai masker hindari kabut asap. Ft\Ist

Namun demikian, Bambang menghimbau masyarakat untuk selalu waspada dan dianjurkan menggunakan masker jika hendak bepergian ke luar rumah, terutama bagi pengendara kendaraan bermotor.

Sejauh ini Pemerintah Kota Jambi telah mempersipkan ribuan masker untuk dibagikan kepada masyarakat jika ketebalan kabut asap ini masuk ke pase berbahaya. Saat ini memang belum semuahnya dibagikan, karena takut pas sampai puncaknya, masker telah habis.

Sementara itu, Dinas Kehutanan Provinsi Jambi, menginformasikan hingga akhir minggu ketiga bulan September, satelit NOAA berhasil menemukan sedikitnya 650 lebih titik api yang tersebar di kawasan hutan dalam Provinsi Jambi.

Titik api itu tak hanya karena kebakaran hutan yang merambah hingga ke kawasan hutan lindung. Namun ada juga ulah masyarakat yang membuka kebun dengan cara membakar lahan pertanian tersebut. (ref)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Baca Berita Terbaru

10 Berita Paling Top