Rabu, 27 Maret 2013

PU Akui Drainase Lapas Tidak Dibongkar

KOTA JAMBI, TANJAB EKSPRES - Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Jambi mengakui drainase lembaga pemasyarakatan (lapas) yang menjadi penyebab banjir dadakan pada musim penghujan tidak dilakukan pembongkaran.

Hal itu dikatakan Kepala Bidang (kabid) Pengairan Dinas PU Kota Jambi, Dadang kepada Tanjab Ekspres di Jambi, Rabu (27/3). Dikatakan Dadanng, alasan tak dilakukan pembongkaran tersebut karena berbagai pertimbangan.

Salah satu Sisi Gedung DPRD Kota Jambi pada Rabu (27/3/2013) FT: Dok TE
Diantaranya, kondisi drainase telah dibersihkan oleh petugas dari PU, dan banjir tersebut bukan disebabkan karena tersumbatnya drainase oleh sampah atau pengendapan tanah (sedimen). Melainkan di dalam lapas tersebut terdapat jeruji besi yang melintasi drainase.

Selain itu dibagian lain di dalam lapas terdapat pipa balok yang diduga menghambat aliran air hujan pada waktu hujan lebat. "Kalau dari luar tidak kelihatan, itu dibagian dalam lapas. Tapi untuk masuk ke lapas kamu sulit kan", ujarnya.

Padahal sebelumnya, ketika menggelar hearing dengan Komisi C DPRD Kota Jambi, Senin (25/3) PU disarankan untuk membenahi drainase tersebut. Bahkan disuruh membongkar drainase itu untuk menanggulangi banjir dadakan ketika hujan lebat.

Bahkan Selasa (26/3) sebuah situs resmi Kantor Berita Radio sr28.com melansir bahwa Ketua Komisi C DPRD Kota Jambi, Junaidi Singarimbun sempat menyatakan kalau akan ada "action" di lapangan terkait banjir di lapas.

Saat itu Singarimbun menyebutkan ada tiga instansi berwenang yang akan diturunkan yakni Dinas PU, Dinas Tata Ruang dan Satpol PP Kota Jambi. Tapi nyatanya hal tersebut nol besar.

Drainase di samping lapas Jambi. Foto:\ sr28
Setelah Tanjab Ekspres hendak konfirmasi ke Ketua Komisi C DPRD Kota Jambi, Junaidi Singarimbun tidak berada di tempat. Ironisnya seluruh anggota DPRD Kota Jambi pada Rabu (27/3/13) sekitar Pukul 10.00 WIB tak satupun ada di kantor.

Tempat parkir kendaraan anggota dewan kosong, tak lama kemudian hanya terparkir mobil sedang warna putih. Menurut petugas keamanan di sana, kendaraan tersebut milik Sekretaris DPRD Kota Jambi.

"Mungkin ada anggenda luar, saya tidak tahu. Kalau bidang saya hanya mengurusi produk hukum yang dihasilkan anggota dewan", ujar Kabid Hukum Sekretariat DPRD Kota Jambi, Abdullah Sani kepada Tanjab Ekspres, Rabu (27/3). (ref)

Selasa, 26 Maret 2013

Janji Bongkar Drainase Lapas Tak Terbukti

Pada Selasa (26/03/13) ini, rencana aktivitas perbaikan ataupun pembongkaran drainase di sekitar luar Lembaga Pemasyarakatan (LAPAS) Kelas II A Jambi, yang sempat dinyatakan pihak DPRD Kota bersama Pemkot Jambi saat Haering kemarin (Senin, 25/3) ternyata tidak terbukti.

Berdasarkan pantauan langsung SR28 di lokasi, ternyata tidak ada aktivitas apapun yang sangat berarti, malah terlihat sunyi-sepi. Tentu ini menjadi pertanyaan, kemana janji DPRD dan Pemkot Jambi Senin kala itu.
Ini Drainase Lapas Jambi yang rencananya akan dibongkar. FT:\ sr28

Perlu dingat, kemarin Senin, Ketua Komisi C DPRD Kota Jambi Junaidi Singarimbun sempat menyatakan, bahwa Selasa (26/3) ini akan ada ‘action’ di lapangan terkait banjir Lapas. Selain itu, ia bilang ada tiga instansi berwenang yang akan turun ke lapangan, yakni Dinas PU, Dinas Tata Ruang dan Pol. PP Kota Jambi. Namun nyatanya, hal tersebut tidak terbukti.

Saat wartawan memantau lokasi pukul 10.00 WIB Selasa pagi itu, hanya terlihat dua orang pengawas dari PU Kota dan dua orang pekerja yang sedang membersihkan saluran air. ”Kami hanya ditugaskan membersihkan selokan ini. Soal yang lain, kami tidak tahu. Kami hanya survey dulu,” kata salah seorang pengawas PU tersebut.

Melihat kenyataan di lapangan ini, wartawan coba menghubungi Ketua Komisi C Kota Jambi Junaidi Singarimbun melalui telephon selulernya. “Coba tanyakan ke Assisten Dua atau PU, kami juga nanti akan ke lapangan,” kata Junaidi singkat.

Hingga Selasa sore ini, aktivitas pembersihan drainase Lapas yang bermasalah itu belum juga terlihat.

Selain itu, gedung DPRD Kota Jambi pun telah sepi. Staf DPRD mengatakan bahwa hampir seluruh anggota dewan sudah pulang kerja. (sr28)

Birokrasi Harus Memberikan Pelayanan Prima

JAMBI, TANJAB EKSPRES - Birokrasi ditekankan harus memberikan pelayanan prima. Tujuannya untuk menampik paradikma di masyarakat yang selama ini menganggap birokrasi belum dapat memberikan pelayanan baik kepada masyarakat.

Demikian dikatakan Ketua Dewan Pengurus Korp Pegawai Negeri (Korpri) Provinsi Jambi, H. Syahrasaddin kepada wartawan di Kualatungkal, Tanjungjabung Barat, Selasa (26/3).

Sembari mengukuhkan Sekda Tanjungjabung Barat, Arief Munandar sebagai Ketua Dewan Pengurus Korpri Kabupaten Tanjungjabung Barat menyebutkan, birokrasi harus mengubah paradikma tersebut dengan melayani masyarakat secara baik.
H.Syahrasaddin
"Birokrasi harus bisa memberikan pelayanan prima guna meningkatkan daya saing daerah," ujar Syahrasaddin. Sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) harus melaksanakan tugas dan tanggungjawab semaksimal mungkin. Jika dilakukan maka sesuai dengan tuntutan reformasi yakni, transparansi, akuntabilitas dan partisipasi masyarakat.

Tuntutan lain bahwa PNS dan Korpri sebagai wadahnya, harus dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam pembangunan yang memenuhi tiga kereteria : Pendidikan, Kesehatan dan Dayabeli. 

Selanjutnya, kata Syahrasaddin, untuk memberikan layanan prima tersebut Kopri harus punya standart operating procedure (SOP) dan standar pelayanan minimal (SPM). 

Sementara itu, Penasehat Dewan Pengurus Korpri Kabupaten Tanjungjabung Barat, Usman Ermulan, menyebutkan PNS dan Korpri harus mampu melakukan kemajuan berkesinambungan, baik untuk Korpri sebagai wadah PNS, maupun untuk pemerintahan secara umum.Senada dengan yang ditekankan oleh Sekda, Usman Ermulan juga menitikberatkan bahwa Korpri harus memberikan pelayanan prima. (ref)

PNS Dihimbau Jangan Berpolitik

KOTA JAMBI, TANJAB EKSPRES - Sekretaris Derah Kota Jambi, H. Daru Pratomo menghimbau para Pegawai Negeri Sipil (PNS) untuk tidak berpolitik. Sebab hal itu melanggar aturan dan bagi yang ketahuan akan dikenakan sanksi.

Demikian dikatakan Daru di sela - sela pembukaan jambore PKK Kota Jambi, di Pelataran Kantor Walikota Jambi, Selasa (26/3). "Inikan ada aturannya, tapi sudahlah saya harap pers tak usah bikin polemik", ujar Daru. 

Pernyataan Sekda Kota Jambi ini senada dengan pernyataan Sekda Provinsi Jambi, H. Syahrasaddin beberapa waktu lalu. Menurut Syahrasaddin, para PNS yang kedapatan menjadi tim kampanye calon kepala daerah tertentu akan diberikan sanksi. 

H.Daru Pratomo
H. Syahrasaddin
"Karena PNS tidak boleh berpolitik dan tidak boleh masuk partai politik", katanya kepada wartawan usai melantik Dewan Pengurus Korp Pegawai Negeri Republik Indonesia (Kopri) Kota Jambi Kamis (14/2/13).

"Ini tidak boleh dan itu dilarang, ada aturannya. Kalau masalah sanksi nanti akan kita pelajari dan diberikan sanksi sesuai aturan yang berlaku", ujar Syahrasadin.

Mengenai sanksi yang diberlakukan bagi PNS yang menjadi tim kampanye, kata Syahrasaddin, jelas dia akan dikenakan sanksi. Sedangkan kalau dia ikut partai politik justru diberhentikan dari PNS.

"Tapi kalau dia mencalonkan diri sebagai kepala daerah saja, maka dia harus mengundurkan diri dari jabatan PNS-nya", tegas Syarahsaddin.

Pantauan Tanjab Ekspres, untuk mengetahui oknum PNS ikut partai politik atau tidak, atau sekedar menjadi tim kampanye diperlukan pengawasan ekstra pihak terkait. Karena saat ini sulit membedakan apakah sang PNS berpolitik, jadi tim sukses atau sekedar ikut kampanye dari salah satu calon kepala daerah.

Para PNS itu bisa saja berdalih mengikuti kegiatan sang kepala daerah, karena saat ini diduga ada oknum kepala daerah yang masih aktif melakukan kampanye terselubung dengan dalih sebagai pemimpin yang memasyarakat. (ref)



Warga Minta Carikan Solusi Atasi banjir

MUAROJAMBI, TANJAB EKSPRES - Warga perumahan kembar lestari yang sebagian masuk Kecamatan Jambi Luar Kota (Jaluko), Kabupaten Muarojambi, meminta Pemerintah Kabupaten Muarojambi mencarikan solusi terhadap banjir dadakan pada musim penghujan di pemukiman mereka.

Ketua RT 6 Suprianto mengatakan sejauh ini warga masih kuatir jika hujan lebat akan terjadi banjir kembali seperti beberapa waktu lalu. "Memang Pemkab Muarojambi telah tahu, kemarin saja wakil bupati berkunjung kesini", ujarnya.

Ketika banjir besar yang melanda pemukiman penduduk akibat hujan lebat, warga di sana sempat dikunjungi Wakil Bupati Muarojambi, Kemas Muhammad Fuad. Wakil bupati sempat juga menerobos banjir guna melihat langsung kondisi para korban yang rumahnya terendam.

Sementara itu, Suardi (43) salah seorang warga berharap ada jalan keluar agar warga tak kebanjiran lagi. "Kita rugi, seluruh perabotan rumah tangga terendam, ya kalau sempat diselamatkan, kalau tidak, karena air tiba-tiba datang", tukasnya.

Sedangkan Prakirawan Badan Meterologi klimatologi dan Geofisika, Jambi, Gumilang menyebutkan. Hingga akhir Maret ini cuaca buruk masih terjadi. Cuaca eksptrem itu ditandai dengan hujan lebat dan angin kencang disertai halilintar.

"Jadi masyarakat diharapkan mewaspadai hal itu agar tak terjadi hal hal yang tak diinginkan", tandasnya. (ref)

Minggu, 24 Maret 2013

Senin DPRD dan Pemkot Hearing Soal Drainase

KOTA JAMBI, TANJAB EKSPRES - Kalau tak ada aral melintang, Senin (25/3) DPRD Kota Jambi menggelar rapat dengar pendapat (hearing) dengan Pemerintah Kota Jambi. Legislatif akan mendengarkan alasan eksekutif terkait banjir dadakan yang mendera sebagian kawasan pemukiman penduduk di Kota Jambi, akhir akhir ini.

"Senin kita hearing dengan pak sekda, kita akan membahas soal banjir dan drainase di Kota Jambi", ujar Ketua Komisi C DPRD Kota Jambi, Junaidi Singarimbun kepada wartawan, usai meninjau sejumlah drainase di Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi, Sabtu (23/3).

Junaidi Singarimbun. Foto Dok TE
Pantauan Tanjab Ekspres akhir akhir ini sejumlah kawasan pemukiman penduduk di Kecamatan Telanaipura menjadi langganan banjir dadakan.

Banjir tersebut mendera Perumahan Kembar Lestari II dan Perumahan Namura. Kemudian sebagian pemukiman warga di Kecamatan Jelutung serta Perumahan Bumi Paal Merah Indah dan Perumahan Aster Biru, Kelurahan Lingkar Selatan, Kecamatan Jambiselatan, Kota Jambi. 

Selain itu banjir juga menggenangi sebagian pemukiman penduduk di beberapa perumahan di Jerambah Bolong dan Lembaga Pemasyarakatan (LP) Jambi. 

Rombongan anggota dewan telah meninjau kawasan LP, dan beberapa drainase yang diduga penyebab terjadinya banjir dadakan tersebut.

Drainase yang melimpah setelah hujan lebat. Foto Dok TE
Ketua DPRD Kota Jambi, Zainal Abidin meminta warga untuk bersabar. DPRD akan mendorong Pemerintah Kota Jambi untuk mencarikan solusi terkait persoalan ini. Hal itu dikemukakan Zainal Abidin ketika meninjau sejumlah drainase di Kota Jambi.

Sementara itu, warga berharap pemerintah tak hanya sebatas memberikan bantuan terkait persoalan ini. Warga minta dicarikan jalan keluarnya sehingga pada musim penghujan warga tak lagi kebanjiran. "Kalau memang banjir ini disebabkan pendangkalan drainase, kami minta dikeruk agar air dapat mengalir lancar", ujar warga. (ref)

Cuaca Eksrem Berdampak Negatif Terhadap Petani Karet

KOTA JAMBI, TANJAB EKSPRES - Kekuatiran warga Kota Jambi yang terkena banjir dadakan pada musim penghujan tahun 2013 sangat beralasan. Karena kondisi cuaca tidak menentu, terkadang panas terik sesaat kemudian terjadi hujan lebat dan berpotensi angin kencang.

Prakirawan Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisikan (BMKG) Jambi Gumilang melansir, cuaca eksrem di sebagian wilayah dalam Provinsi Jambi masih berpotensi terjadi. Cuaca ekstrem ini bisa berupa hujan deras, angin kencang disertai halilintar. "Warga diharapkan mewaspadai cuaca ekstrem ini", ujarnya.

Seorang petani sedang menyadap karet. Foto Dok TE
Namun sejauh ini belum mengganggu transportasi udara di Jambi. Tapi warga diharapkan untuk mewaspadai hal ini.

Selain korban banjir, kondisi cuaca yang tak menentu juga berdampak negatif pada petani karet di Desa Tangkit Lama, Kecamatan Sungaigelam, Kabupaten Muarojambi, Marwan (38) misalnya.

Menurut Marwan jika cuaca buruk (hujan/red) dirinya tak dapat menyadap karet miliknya. "Jika kena hujan getah karet menyebar di batang dan tak sampai ke mangkok penampung. Sehingga volume getah karet yang didapat berkurang hingga 50 persen", ujar Marwan kepada Tanjab Ekspres, Minggu (24/3).

Setiap musim penghujan, petani karet satu ini memilih tidak bekerja. Padahal getah karet yang diperoleh hanya berkisar 10 kilogram per hari. "Kita terpaksa kerja lain, ngurus kebun sayur bahkan nyambi bekerja sebagai kuli bangunan", tambahnya.

Dampak lain jika dipotong pada musim penghujan, batang karet lebih cepat tua dan cenderung mati. Oleh sebab itu, Marwan melanjutkan, para petani karet memilih tak menyadap karet jika musim penghujan. " Apalagi ini karet alam, bukan bibit unggul. Jadi kalau tak pintar-pintar merawat, hasilnya semakin mengecil", tandasnya. (ref)

Sabtu, 23 Maret 2013

Sebaiknya Pensiunan Buka Usaha Sendiri

 HBA : "Masa Muda, Saya Juga Sering Mencari Ikan"

JAMBI, TANJAB EKSPRES - Pemerintah Provinsi Jambi terus berupaya menekan angka pengangguran dengan menghimbau para pensiunan pegawai negeri sipil (PNS) dan pensiunan karyawan swasta untuk berwirausaha. Selain menguntungkan, wirausaha dapat menmbantu program pemerintah menekan angka pengangguran di Jambi.

H. Hasn basri Agus (HBA) Foto:\Dok TE
"Banyak peluang usaha dapat diciptakan, contoh kecil membuka usaha kolam pemancingan ikan", ujar Gubernur Jambi, H. Hasan Basri Agus (HBA) kepada wartawan usai meresmikan kolam pemancingan ikan HASRI di Kelurahan Sukakarya, Kotabaru, Jambi, Sabtu (23/3).

Dikatakan HBA, berwirausaha setelah pensiun sangat berguna dan produktif secara ekonomi. Masyarakat juga harus jeli menangkap peluang untuk berwirausaha.

“Pertumbuhan ekonomi kita cukup bagus, tinggal lagi sekarang jiwa wira usaha itu yang harus kita ciptakan. Ini peluang. Sekarang kita bisa lihat, orang-orang yang datang ke Jambi pada buka usaha. Nah, peluang ini yang oleh pemerintah harus dicoba dikembangkan, diantaranya dengan mengadakan kursus", tutur HBA.

Pemerintah saat ini telah memberdayakan Balai Latihan Kerja (BLK) guna mengembangkan wirausaha. Adalagi kursus - kursus ilmu kewirausahaan yang didanai menggunakan anggaran Samisake di tiap kecamatan.

"Kita juga mendorong masyarakat memanfaatkan kesempatan itu dengan meminjan dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Bank", kata HBA.

Sementara itu, Pengusaha Kolam Pemnacihan HASRI, Thoha mengaku usaha kolam pemancingan ini untuk mengisi masa pensiun dengan kegiatan positif, relatif santai dan bermanfaat. (ref)

Kamis, 21 Maret 2013

Tidak Ada Pertengkaran Antara HBA dan ZN


JAMBI, TANJAB EKSPRES - Pemerintah Provinsi Jambi secara resmi melansir bantahan terhadap issu di sejumlah mendia massa yang menyebutkan adanya pertengkaran antara Gubernur Jambi, H Hasan Basri Agus (HBA) dengan Mantan Gubernur Jambi, H. Zulkifli Nurdin (ZN) di Jakarta, Kamis (21/3).

Bantahan tersebut disampaikan Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Jambi, H. Asvan Deswan kepada Tanjab Ekspres lewat surat elektronik tertanggal 21 Maret 2013.
HBA
ZN

“Tidak betul beliau bertengkar. Tepatnya, mereka berdiskusi. Biasalah, gubernur aktif dengan mantan gubernur kalau bertemu berdiskusi. Pak Zulkifli Nurdin sendiri kan juga mengaku hanya diskusi saja,” ujar Asvan.

Trus soal batalnya HBA pulang ke Jambi pada Kamis (21/3) karena gubernur ada acara mendadak. Semula yang bakal hadir diacara tersebut pak sekda, tapi karena pak gubernur sudah ada, maka diputuskan dia yang menghadiri acara tersebut,” jelasnya.

Kepala Biro Humas pada kesempatan ini juga mengharapkan kepada sejumlah media baik itu media cetak maupun elektronik agar pemberitaan yang menyangkut isu pertengkaran antara Gubernur Jambi dan mantan Gubernur Jambi ini jangan jadi polemik dan dipolitisir.

Sementara itu sebelumnya, HBA dan ZN dikabarkan bertengkar di Bandara Soekarno - Hatta, Cingkarenng, Jakarta setiba di dalam pesawat yang hendak berangkat menuju Jambi, Kamis (21/3).

Pertengkaran tersebut dipicu oleh pertanyaan ZN terkait merebaknya berita disejumlah media cetak dan elektronik, tentang lepasnya Pulau Berhala dari Provinsi Jambi. Memang saat ini Pulau Berhala telah menjadi milik Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Setelah pertengkaran itu dikabarkan HBA tak jadi pulang ke Jambi. Padahal menurut Karo Humas Provinsi Jambi, Asvan Deswan penundaan kepulangan HBA dari Jakarta ke Jambi dikarenakan mendadak ada acara mendadak.

Mantan Gubernur Jambi, Zulkifli Nurdin ketika turun dari pesawat di Jambi Kamis (21/3) membantah adanya pertengkaran antara dia dan HBA. Menurut ZN dirinya hanya terlibat diskusi tentang pulau berhala. "Itu salah informasi, kami tidak bertengkar", ujar ZN kepada wartawan.

ZN mengakui memang dirinya ketika di Jakarta bertemu HBA, mereka tidak janjian pulang bareng. Namun ketika melihat HBA, ZN menghampirinya dan mempertanyakan maraknya pemberitaan di surat kabar tentang Pulau Berhala.

Soreharinya, Kamis (21/4) ketika HBA sampai di Jambi juga mengatakan hal yang sama kepada wartawan. "Tidak ada pertengkaran, tadi hanya diskusi saja, tanya pak sekda, dia saksinya", ujar HBA.  (ref) 

Jfreeet ! Sisi lain dari Pulau Berhala Foto :\ RE

Rabu, 20 Maret 2013

Perumahan Muarojambi Kebanjiran

MUAROJAMBI, TANJAB EKSPRES - Akibat hujan deras yang mengguyur Kabupaten Muarojambi, Selasa malam (19/3) menyebabkan sebagian kawsan Perumahan Kembar Lestari 1, Kecamatan Jambi Luar Kota (Jaluko) Kabupaten Muarojambi, tergenang banjir.

Foto Ist
Banjir sebatas betis orang dewasa ini disebabkan oleh air hujan yang tak mengalir lancar ke selokan air. "Selokan air penuh, sehingga tak mampu menampung vilume air jadi meluap ke pemukiman warga", ujar Untung (21) salah seorang warga.

Dikatakan Untung, sejak berdirinya perumahan ini setiap musim penghujan pasti banjir. Sebab lokasi perumahan termasuk kawasan dataran rendah. Sehingga limpahan air hujan dari atas tebung menggenangi perumahan ini.

"Sudah banyak perabotan yann rusak, tapi mau diapakan. Saluran air telah dibersihkan, namun karena drainase yang besar tak dapat menampung air, ya melimpah begini", ujar Untung.

Hal senada juga dikatakan Sudirman, warga lainnya. Dirinya berharap ada solusi dari pemerintah. Karena warga sendiri tak dapat mengatasi banjir ini. (ref/kon)

Sebagian Pemukiman Penduduk Kota Jambi Tenggelam

KOTA JAMBI, TANJAB EKSPRES - Sebagian pemukiman penduduk di Kota Jambi tenggelam akibat banjir yang disebabkan hujan deras mengguyur Kota Jambi Selasa malam (19/3). Warga panik, karena perabot rumah tangga banyak yang terendam hingga Rabu (20/3).

Diantara kawasan pemukiman penduduk yang rentan terendam banjir, di Perumahan Bumi Paal Merah Indah, Perumahan Aster Biru dan sebagian kawasan perumahan penduduk di Jerambah Bolong, Kelurahan Lingkar Selatan, Kecamatan Jambiselatan, Kota Jambi.

Foto Ist
Kemudian di Kelurahan Jelutung, Kecamatan Kotabaru dan yang paling parah banjir terjadi di Perumahan Kembar Lestari, Perumahan Permata Regency, Perumahan Namura dan Perumahan Bougenville Kecamatan Kotabaru, Kota Jambi.

Walikota Jambi H. Bambang Priyanto langsung meninjau lokasi banjir begitu mendengar kabar itu. Sebagian warga berharap walikota dapat mencarikan solusi terkait persoalan ini.

Ketua Fraksi PDIP DPRD Kota Jambi, Junaidi Singarimbun mengatakan, pemerintah hendaknya melakukan pengerukan sungai atau normalisasi drainase untuk mencegah banjir. "Kalau normalisasi hanya membesihkan bagian luar sungai saja, sedangkan tidak dilakukan pengerukan, banjir ini akan terjadi lagi", tukasnya.

Jadi Junaidi bahkan mempertanyakan jumlah anggaran yang dikucurkan untuk proyek normalisasi sungai ini. "Kalau umpama dananya kurang nanti diajukan untuk dianggarkan lebih besar dari sekarang", tambah Junaidi. (ref)

Pengembang Harus Buat Kolam Pengalihan


Bahtiar Chaniago
KOTA JAMBI, TANJAB EKSPRES - DPRD Kota Jambi meminta kepada para pengembang perumahan di Kota Jambi untuk membuat kolam pengalihan guna mengantisipasi banjir dadakan pada musim penghujan.

Kolam ini difungsikan untuk mengalihkan air hujan yang menggenangi kawasan pemukiman penduduk sebelum dialirkan melalui drainase. "Terutama pengembang yang membangun dilahan lebih dari lima hektar.

"Kemudian drainase di Kota Jambi juga harus dilakukan normalisasi, agar aliran air lancar tak meluber ke pemukiman penduduk", ujar Anggota DPRD Kota Jambi dari Fraksi PDIP, Bahtiar Chainiago kepada Tanjab Ekspres di Jambi, Rabu (20/3). 

Junaidi Singarimbun
Kemudian pembersihan drainase (Normalisasi Sungai/Drainase/red) ini juga jangan hanya membersihkan sampah dan tumbuhan disekitar sungai atau drainase saja. Namun harus dilakukan pengerukan sedimen (Endapan/red) tanah/pasir di dasar sungai.

Hal senada juga dikatakan Anggota DPRD Kota Jambi dari Fraksi PDIP Junaidi Sungarimbun. "Kalau normalisasi hanya membesihkan bagian luar sungai saja, sedangkan tidak dilakukan pengerukan, banjir ini akan terjadi lagi", tukasnya.

Jadi Junaidi bahkan mempertanyakan jumlah anggaran yang dikucurkan untuk proyek normalisasi sungai ini. "Kalau umpama dananya kurang nanti diajukan untuk dianggarkan lebih besar dari sekarang", tambah Junaidi. 

Sementara itu Anggota DPRD Kota Jambi dari Fraksi Golkar, Jefri Pardede meminta kepada Pemerintah Kota Jambi untuk tak sembarangan mengeluarkan izin terkait rencana tata ruang wilayah (RTRW) di Kota Jambi.

Jefri Pardede
Sebab menurut Jefri, pemerintah juga harus meminta jaminan bebas banjir kepada para pengembang jika membangun kawasan perumahan penduduk. "Ini bisa dijadikan syarat untuk memperoleh perizinan bagi para pengembang", kata Jefri Pardede. 

Pantauan Tanjab Ekspres saat ini jika hujan lebat disebagian besar kawasan perumahan di Kota Jambi tergenang banjir. Ironisnya banjir tersebut disebabkan oleh kondisi drainase yang tak dapat menampung air hujan.

Air hujan bercampur sampah dan lumpur menggenangi sejumlah pemukiman penduduk hingga sebatas betis orang dewasa.

Diantara perumahan yang kerap kali tergenang banjir ialah, Perumahan Bumi Paal Merah Indah, Kelurahan Lingkar Selatan, Kecamatan Jambiselatan, Kelurahan Bagan Pete, Kelurahan Beliung, Kecamatan Kotabaru dan Kecamatan Jelutung Kota Jambi. (ref)

Selasa, 19 Maret 2013

Pola BOT Tak Memberatkan Pedagang

 Singarimbun : Angsoduo Harus Dibahas di Sidang Paripurna 

KOTA JAMBI, TANJAB EKSPRES - Wakil Gubernur Jambi, H. Fahcrori Umar mengatakan rencana pembangunan Pasar Tradisonal Angsoduo di lokasi baru dengan Pola Bangun Guna Serah (BGS) atau istilah krennya Pola Perjanjian BOT (Built Operate and Transfer) tak akan memberatkan para pedagang. 

Kerana Pemerintah Provinsi Jambi berupaya menetapkan nilai kios dan los (tempat berjualan/red) dengan harga terjangkau. Hal itu dikatakan Wakil Gubernur Jambi pada Sidang Paripurna DPRD Provinsi Jambi, Selasa (19/3). 

Pembangunan Pasar Tradisonal Angsoduo ini diterapkan dengan Pola BGS/BOT artinya pembangunan pasar ini didanai penuh dan dikelola oleh investor dalam jangka waktu tertentu. 

Pasar Tradisional Angsoduo yang rencananya akan dipindahkan. Foto:\ RE
"Pada prinsipnya, secara terbatas, sosialisasi telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Jambi, kepada pedagang Pasar Tradisonal Angsoduo lama pada saat verifikasi data pedagang", kata wagub. 

Seluruh Fraksi DPRD Provinsi Jambi telah sepakat dengan Pemerintah Provinsi Jambi, setelah dilakukan lelang pekerjaan proyek pembangunan pasar tersebut akan dilakukan sosialisasi intensif kepada pedagang yang dilakukan bersama investor dan Pemerintah Kota Jambi. 

“Kita berharap pedagang akan dapat menerima rencana kerjasama tiga pihak ini, dan dapat berpartisipasi aktif untuk menciptakan pasar tradisional yang bersih dan sehat", tambah wagub. 

Namun demikian, Anggota DPRD Kota Jambi dari Fraksi Golkar, Nuzul Prakasa, menyebutkan dirinya kurang sependapat jika proyek pasar tersebut dibangun dengan Pola BOT. Alasanya pedagang nantinya akan dirugikan, karena sewa kios ditetapkan oleh pengelola. 

"Kalau dengan Pola BOT, tak usah pemerintah provinsi yang bangun, kami saja (pemerintah kota) bisa", kata Nuzul. 

Jefri Pardede anggota DPRD yang juga dari Fraksi Golkar menyebutkan saat ini masyarakat menunggu agar pembangunan pasar tersebut dapat terlaksana. Soal proses pembangunan maupun pola yang dilakukan pemerintah, masyarakat tak tahu soal itu. 

Sedangkan Anggota DPRD Kota Jambi dari Fraksi PDIP, Junaidi Singarimbun menyatakan setuju jika pembangunan pasar dilaksanakan dengan cepat. Syaratnya harus ada dasar seperti Keputusan Presiden (Kepres) atau Peraturan Menteri (Permen). 

Jadi dengan adanya kedua payung hukum tadi, pembangun pasar memiliki dasar dalam mewujudkan Pembangunan Pasar Angsoduo yang baru. 

Namun, Singarimbun menambahkan, jika tak ada kepres atau permen rencana ini hendaknya dilakukan pembahasan dalam Sidang Paripurna DPRD Kota Jambi. "Kalau tak ada Kepres atau Permen, harus dibahas dalam sidang paripurna", ujarnya. 

Sementara itu Ketua LSM Sembilan Jambi, Raden Jamhuri memunculkan wacana, hendaknya pembangunan pasar ini dilakukan dengan Pola Satu Rim. Maksudnya, para pedagang dibagikan kertas sebanyak satu rim untuk dibubuhi tanda-tangan tentang setuju tidaknya pembangunan pasar dengan Pola BOT yang dicanangkan pemerintah. 

"Saya rasa pola ini yang akan saya cuatkan, tak usah seluruh pedagang, separohnya saja membubuhkan tandatangan ini bisa menjadi acuan", tandasnya. (ref)

Senin, 18 Maret 2013

DPRD Kota Jambi di Demo Lagi

KOTA JAMBI, TANJAB EKSPRES - DPRD Kota Jambi kembali didemo, kali ini puluhan orang yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli Keadilan dan Penegakan Supremasi Hukum (AMPKPSH) Jambi mendesak wakil rakyat untuk menyuarakan agar sejumlah bangunan yang diduga melanggar perizinan ditertibkan.

"Kami minta DPRD mnertibkan bangunan di Kota Jambi ini. Bangunan ruko tersebut diduga menyalahi RTRW karena berdiri diatas saluran air", ujar pendemo dalam orasinya, Selasa (19/3).

Pengunjukrasa tersebut membawa spanduk dan atribut lainnya yang bertuliskan nada protes terhadap Pemerintah Kota Jambi. Karena selama ini dinilai telah banyak melakukan pelanggaran aturan dengan telah mengeluarkan perizinan yang diduga tak sesuai dengan aturan.

Menurut pendemo, kalau bangunan rumah toko (ruko) terletak di atas badan sungai yang dijadikan drainase, nantinya akan menyebabkan terhambatnya aliran air. "Pokoknya ini harus dibongkar, kami minta anggota dewan untuk mengambil tindakan dengan menyampaikan kondisi ini kepada pihak terkait", tambah pendemo.

Memang persolan perizinan terhadap sejumlah bangunan di Kota Jambi kerapkali diroroti. Sebelumnya, Puluhan massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli Aset Daerah (AL-PAD) Kamis (14/3) menggelar unjukrasa di Kantor Walikota Jambi dan Gedung DPRD Kota Jambi.

Aliansi mendesak walikota dan DPRD untuk membatalkan perizinan Giant Supermarket yang dinilai aliansi tak memenuhi prosedur perizianan yang benar. Pengunjukrasa juga meminta walikota Jambi untuk mencopot salah seorang kepala SKPD yang diduga membuat prosedural tak benar dalam penerbitan. (ref)

Bambang - Yeri Resmi Mendaftar ke KPU

KOTA JAMBI, TANJAB EKSPRES - Pasangan Bambang Priyanto - Yeri Muthalib calon walikota dan wakilwalikota Jambi 2013 - 2018 secara resmi mendaftar ke KPU Kota Jambi.

Berkas pendaftaran tersebut langsung diterima Ketua KPU Kota Jambi, Ratna Dewi di Kantor KPU Kota Jambi, Senin (18/3). Pasangan ini tak sendiri, layaknya pasangan pendaftar sebelumnya juga diringi oleh massa pendukung untuk menjadikan Bambang Priyanto dan Yeri Muthalib menjadi pemimpin selanjutnya. 

Menurut Bambang, dirinya dan pasangannya diusung oleh partai PKS dan PKB. Dia berharap nantinya dapat menjadi pemimpin kota Jambi untuk periode mendatang lewat Pemilihan Walikota Jambi yang akan diselenggarakan pada 29 Juni 2013. 

Sebelumya, pasangan lain telah mendaftar untuk bertarung memperebutkan kursi Walikota dan Wakilwalikota Jambi periode 2013 - 2018 seperti pasangan Efendi Hatta -Asnawi, kemudian pasangan Sum Indra - Maulana dan Pasangan SY Pasya - Abdullah Sani. (ref)

Pemerintah Optimalkan Fungsi Hutan

JAMBI, TANJAB EKSPRES - Pemerintah Provinsi Jambi akan mengoptimalkan fungsi hutan. Karena hutan ini telah memberikan banyak manfaat bagi kehidupan manusia dan mahluk hidup lainnya di muka bumi ini.

Demikian dikatakan Wakil Gubernur Jambi, H Fachrori Umar kepada wartawan dalam peringatan Hari Bhakti Rimbawan ke 30 di Jambi, Senin (18/3). "Hutan memiliki peran sebagai penyangga kehidupan serta memberi dampak yang nyata terhadap keberlangsungan ekosistem", ujar Fahcrori.

Hutan di Jambi Foto Dok RE
Menyikapi pentingnya keberadaan hutan bagi kehidupan khususnya Provinsi Jambi, Wagub menghimbau semua unsur terkait dan yang mempunyai kewenangan secara langsung, melakukan tindakan penghijauan atau reboisasi.

Ini merupakan langkah awal untuk mengoptimalkan fungsi hutan,"Pihak terkait dan yang mempunyai kewenangan melakukan reboisasi sebagai upaya optimalisasi fungsi hutan," tukasnya.
Dikatakan, optimalisasi fungsi hutan sebagai penyangga kehidupan dan ekosistem masih terus ditingkatkan mengingat reboisasi harus dibarengi dengan upaya pemeliharaan sesuai dengan tujuan.

"Mudah mudahan program pemerintah dengan gerakan menanam 1 milyar pohon berjalan dengan baik," ujarnya.
Selain itu Wagub menyampaikan, hutan telah memberi manfaat bagi manusia dan hal tersebut merupakan hak namun penghijauan kembali juga menjadi kewajiban yang tidak bisa lepas dari manusia yang telah menikmati adanya hutan. (ref)

Minggu, 17 Maret 2013

LSI: Ical-Jokowi Bisa Kandaskan Mega-JK

Syarifah Nur Aida - detikNews

JAKARTA - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menilai pasangan Aburizal Bakrie (Ical)-Joko Widodo (Jokowi) paling potensial memenangkan Pilpres 2014. Bahkan bisa menumbangkan pasangan Megawati Soekarnoputri-Jusuf Kalla (JK) maupun Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

Hal tersebut dirumuskan LSI berdasarkan survei capres dan cawapres yang telah dilakukan pada 1-8 Maret 2013. Survei dilakukan dengan metode multistage random sampling dengan wawancara tatap muka dengan 1.200 orang responden. Margin of error 2,9 persen.

Pada survei tersebut, capres paling potensial Mega dan Ical berada di posisi 1 dan 2 mengungguli Prabowo Subianto. Sementara Jokowi menjadi kandidat cawapres paling potensial di atas JK dan Hatta.

Simulasi yang dilakukan LSI menunjukkan pasangan Aburizal Bakrie-Joko Widodo disimpulkan didukung 36 persen responden. Sementara Mega-JK di urutan kedua dengan 22,9 persen responden diikuti Prabowo-Hatta (10,1 persen), namun ada yang belum memutuskan sebesar 31 persen.

"Simulasi di sini hanya menempatkan ketua struktural partai sebagai capres, digabungkan dengan prosentase elektabilitas partai, juga berita di media mengenai bursa capres dan cawapres," kata peneliti LSI, Adjie Alfaraby, dalam konferensi pers hasil temuan dan analisis survei nasional oleh LSI, di kantor LSI, Gedung Graha Dua Rajawali, Jalan Pemuda No. 70, Rawamangun, Jakarta, Minggu (17/3/2013).

Dia memprediksi tak akan ada koalisi Golkar-PD di Pilpres mendatang. Sementara koalisi PD-PDIP juga sulit terwujud karena kurang harmonisnya Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Ketua Dewan Pembina PD Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Sampai saat ini komunikasi politik terkuat terjadi pada Prabowo-Hatta. Tapi, tak tertutup kemungkinan bahwa SBY melirik Prabowo sebagai calon terkuat koalisi, jika SBY ingin menjaga "trah" militer, Prabowo pilihan terbaik saat ini, maka Hatta bergabung dalam koalisi Demokrat-Gerindra," katanya.

Hitung-hitungan LSI memang Ical-Jokowi bisa menjadi kandidat capres paling top. Namun tentu langkah Jokowi ke Pilpres 2014 sangat bergantung restu Megawati.

"Kalau Jokowi sebagai cawapres Ical, itu hanya jika beliau bersedia. Calon terkuat lain menjadi cawapres Ical, adalah Mahfud MD," katanya. (van/mad)

Anak Sungai Kenali Kembali Meluap

KOTA JAMBI, TANJAB EKSPRES - Hujan mengguyur sebagian Kota Jambi dalam dua hari terakhir membuat anak sungai kenali yang dijadikan drainase di Perumahan Bumi Paal Merah Indah, Kelurahan Lingkar Selatan, Kecamatan Jambiselatan, Kota Jambi, kembali meluap.

Meluapnya sungai ini akibat tak mampu menampung air hujan dari sejumlah pemukiman penduduk di kawasan hulu sungai. "Ini kalau hujan lagi sebagian pemukiman akan banjir kembali. Sebab volume air belum surut", ujar Sumiati (28) warga Simpang Jerambah Bolong, Kelurahan Lingkar Selatan," Minggu (17/3).

Anak Sungai Kenali yang dijadikan drainase. Foto Dok RE
Sumiati menduga, meluapnya air sungai ini disebabkan adanya penyempitan sungai akibat pembangunan sejumlah rumah toko oleh pengembang.

Sehingga sebelum bangunan itu kelar, pihak pengembang belum membersihkan tanah bekas galian yang masuk ke sungai.

Banyaknya tonggak kayu dan warga yang membuang sampah ke sungai juga menjadi faktor penyebab lainnya. "Sampah itu tersangkut di kayu, lama - lama menunpuk dan menghalangi arus air", tambahnya,

Pantauan Tanjab Ekspres, diantara kawasan pemukiman penduduk rawan banjir pada musim hujan ialah, Perumahan Bumi Paal Merah Indah, Perumahan Regency, Perumahan Aster Biru dan seputaran kawasan pumikiman warga di Jerambah Bolong hingga ke perbatasan Desa Sungaigelam, Kabupaten Muarojambi.

Sebagian pemukiman memang telah tergenang air, namun tak sampai masuk rumah warga. Namun, ketinggian air di anak sungai kenali hingga mencapai bibir sungai. "Kalau hujan lagi pasti banjir", ujar Kusnadi warga Sungai Gelam. (ref)

Mancing Malam, Warga Hilang di Sungai Batanghari

MUAROJAMBI, TANJAB EKSPRES - Malang nian nasib Andriansyah (30) warga Muarokumpeh, Kecamatan Kumpeh Ulu, Kabupaten Muarojambi. Gara - gara mancing malam hari, perahunya karam dan dia hilang tenggelam, malam Minggu (16/3).

Sedangkan temannya satu perahu, Sulaiman (32) selamat ditolong dua temannya lagi (Muhammad Alwi dan Subhi), kedua warga ini juga sedang mancing di Sungai Batanghari ketika peristiwa itu terjadi.

Kejadian ini bermula ketika Andriansayah dan Sulaiman sedang mancing. Entah kenapa perahunya tiba-tiba tenggelam. Padahal saat itu mereka hendak beranjak pulang, karena hari telah larut sekitar jam 2 subuh.

Kabar tenggelamnya Andriansyah tak hanya membuat kesedihan mendalam keluarga, namun keesokan harinya, Minggu (17/3) warga berbondong-bondong memenuhi bibir sungai lokasi tenggelamnya Andiyansyah. "Kami hanya ingin menyaksikan, kalau bisa kita juga akan menolong mencari", cetus seorang warga.

Menurut warga ini, kejadian tenggelamnya warga di Sungai Batanghari bukanlah peristiwa langka. Sungai ini memang kerap kali menelan korban jiwa, apalagi saat dan pasca banjir besar. "Ini bukan tumbal, inikan hanya keteledoran para korban sendiri, saya tak percaya yang berbau tahayul", ujar warga yang mengaku bernama Sanusi ini.

Dia melanjutkan, biasanya korban tenggelam sering ditemukan oleh para pemancing. Nah, kalau ini malah pemancing yang menjadi korban tenggelam. "Memang sering orang mancing malam, biasanya dapat ikan banyak dan besar-besar", tambah Sanusi.

Seperti dilansir sejumlah media, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Muarojambi, berupaya keras menemukan korban dengan mengerahkan tim SAR. Setidaknya puluhan anggota tim dikerahkan gunak menemukan korban tenggelam.  Akhirnya pada Minggu (17/3) sekitar Pukul 11. 30 WIB, Andriansyah ditemukan telah tewas. (ref/kon)

Jumat, 15 Maret 2013

Terkait Ancaman Demo Guru Besar Besaran

Daru Pratomo : Saya Tidak Takut Dengan Ancaman

KOTA JAMBI, TANJAB EKSPRES - Terkait adanya ancaman dari para guru sertifikasi yang akan berdemo dengan membawa massa lebih besar ketimbang sebelumnya, Sekda Kota Jambi H. Daru Pratomo mengaku tidak takut dengan ancaman tersebut.

"Saya tidak takut dengan ancaman, ini suatu hal yang harus dicamkan, saya paling tidak senang dengan ancaman", ujar Daru Pratomo kepada wartawan, Jumat (15/3).

H. Daru Pratomo
Keluarnya ancaman dari para guru sertifikasi yang akan kembali berunjukrasa ke Gedung DPRD dan Kantor Walikota Jambi tersebut terkait statmen Daru yang akan memberi sanksi kepada para guru atas aksi damai yang digelar beberapa waktu lalu.

Para guru tersebut berunjukrasa menuntut pembayaran uang sertifikasi tahun 2011 dan 2012.

Sebaiknya dicarikan solusi kalau ada kesalahan, jangan saling ancam - mengancam. "Apapun dia demo kan nggak benar, apalagi di pegawai negeri, apalagi guru punya persolan tidak harus berdemo", kata Daru.

Dasar pemberian sanksi kepada para guru yang melakukan unjukrasa, karena persoalan etika. Karena tidak pantas bagi seorang guru berunjukrasa. Menurut Sekda, dia pernah menanyakan kepada Kepala Dinas Pendidikan Kota Jambi, Rifa'i kalau para guru tersebut dimarahi juga oleh dirjen terkait tindakan mereka.

Dikatakan jika para guru ada persoalan, sebaiknya diselesaikan dengan menjalin komunikasi dengan Pemerintah Kota Jambi.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Jambi, Rifa'i terkesan menghindar dari wartawan. Sebab ketika Sekda meminta wartawan untuk menanyakan soal sanksi bagi para guru, Rifa'i buru - buru pergi dari Sekda.

Padahal, ketika hendak menuju ke ruang Sekda, Rifa,i dan Daru Pratomo berjalan berdampingan. "Coba tanya sama pak kadis, mana pak kadis tadi", ujar Daru ketika itu.

Dia melanjutkan, dasar dirinya membuat statmen akan memberikan sanksi kepada para guru yang berunjukrasa karena terkait masalah etika. Sebab tak sepantasnya seorang guru mendemo "bapaknya" sendiri. "Masak ditegur orang tuannya, malah dia mau mendemo, ini kan bapaknya mereka", tandasnya. (ref)


Kamis, 14 Maret 2013

DPRD Kota Jambi Kembali Didemo

KOTA JAMBI, TANJAB EKSPRES - Puluhan massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli Aset Daerah (AL-PAD) Kamis (14/3) menggelar unjukrasa di Kantor Walikota Jambi dan Gedung DPRD Kota Jambi.

Aliansi mendesak walikota dan DPRD untuk membatalkan perizinan Giant Supermarket yang dinilai aliansi tak memenuhi prosedur perizianan yang benar. Pengunjukrasa juga meminta walikota Jambi untuk mencopot salah seorang kepala SKPD yang diduga membuat prosedural tak benar dalam penerbitan izin.

AL PAD Ketika menggelar unjukrasa di Gedung DPRD Kota Jambi. FT:\ RE
Namun demikian, dalam pernyataan sikapnya, pengunjukrasa menyebutkan Walikota Jambi H. Bambang Priyanto telah mengeluarkan surat izin prinsip pendirian Giant Supermarket Nomor : 650/021/Distarum 2012, tertanggal 8 Januari 2013.

Surat tersebut menurut pengunjukrasa diberikan kepada Anton Lukmanto yang diduga merupakan perwakilan PT. Hero Supermarket. Tbk. Surat izin inilah diduga kuat oleh pengunjukrasa tidak melalui proses pemenuhan izin yang benar dalam Perda.

Salah seorang pendemo, Yanto dari LSM HAM Indonesia meminta kepada DPRD untuk bekerja maksimal dan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi wakil rakyat. " Ini saya nilai telah kotor sekali, makanya kami minta untuk berbenah diri", ujar Yanto di hadapan anggota dewan.

Kemudian didalam pernyataan sikapnya juga, pengunjukrasa melangsir, di dalam surat yang dikeluarkan Pemerintah Kota Jambi tersebut tertera lokasi rencana pembangunan Giant Supermarket di Jalan Kol Pol M. Thaer, Kelurahan Tambaksari, Kecamatan Jambiselatan, Kota Jambi di atas sebidang tanah hak milik Nomor : 1052 tanggal 16 April 1979 atas nama Ny. Liliana Tanzannia dengan luas tanah 1.063 M2.

Trus adalagi sertifikat hak milik nomor : 944 tanggal 18 November 1978 atas nama Sarkawi dengan luas tanah 1.600 M2. Namun setelah dilakukan pengecekan, menurut pendemo, ternyata lokasi dimaksud tidak berada di Kelurahan Tambaksari, namun berada di Kelurahan Wijayapura, Kecamatan Jambiselatan, Kota Jambi.
AL PAD Ketika diterima Anggota DPRD Kota Jambi. FT:\ RE
Dikatakan pendemo, rencana proyek tersebut tak ada study kelayakan adanya pusat perdagangan (supermarket). Pendemo menilai proyek ini nantinya berpotensi menimbulkan persoalan baik secara sosial dan pertumbuhan ekonomi di Kota Jambi.

Pembangunan Supermarket yang nantinya mungkin akan dilakukan penimbunan diduga akan menyebabkan banjir dadakan di seputar lokasi proyek jika musim penghujan. "Oleh sebab itu kami meminta Pemerintah Kota Jambi untuk membatalkan perizinan tersebut", ujarnya.

Selang setengah jam para pendemo disambut DPRD Kota Jambi di ruang rapat Gedung DPRD Kota Jambi. Terlihat beberapa anggota dewan diantaranya, Muhammad Sayadi, Jefri Pardede dan beberapa orang PNS dari sekretariat DPRD Kota Jambi. Usai di DPRD pendemo menggelar unjukrasa di Kantor Walikota Jambi.

Berhubung Walikota Jambi, Wakil Walikota Jambi dan Sekda Kota Jambi sedang tak berada di kantor saat itu. Pendemo hanya berorasi di depan pintu utama Kantor Walikota Jambi. (ref)

Rabu, 13 Maret 2013

Rakor Pengamanan Pilwako Digelar

KOTA JAMBI, TANJAB EKSPRES - Pemerintah Kota Jambi menggelar rapat koordinasi komunitas intelejen daerah. Rapat bertujuan untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diingikan pada pelaksanaan Pemilihan Walikota Jambi tahun 2013 tersebut, digelar di Aula Kantor Bappeda Kota Jambi, Kamis (14/3).

Para peseta rapat terdiri dari beberapa Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Kepala Pemerintah Kecamatan, pihak Kepolisian, Kejaksaan dan elemen terkait lainnya yang akan membahas serta mengantisipasi soal dampak negatif yang akan terjadi pada saat Pilwako di gelar.

Kepala Kantor Kesbanglinmas Kota Jambi, L Pasaribu kepada Tanjab Ekspres di Aula Kantor Bappeda Kota Jambi, sebelum rapat dimulai mengatakan, rapat ini rencannya dihadiri Walikota Jambi, H. Bambang Priyanto.

Namun jika walikota berhalangan hadir, maka diperkirakan rapat akan dipimpin Sekda Kota Jambi, H. Daru Pratomo. "Awalnya walikota, tapi mungkin dia berhalangan, mungkin sekda yang datang", ujar L Pasaribu.

Menurut Pasaribu, rapat ini bertujuan untuk mengantisipasi agar tak terjadi hal-hal yang tak diinginkan pada saat pelaksanaan Pilwako. "Kita hanya berkoordinasi dengan para pemerintah kecamatan untuk hal ini", tambah Pasaribu.

Dia menambahkan, pada undangan rapat seharusnya telah dimulai Jam 09.00 WIB, Kamis (14/3). Namun hingga waktu ditentukan, bahkan menjelang pukul 10.00 WIB rapat juga belum dimulai.

Pantauan Tanjab Ekspre, beberapa peserta rapat telah hadir di Bappeda, saat ini para peserta sedang menunggu dimulainya rapat tersebut. (ref)

Selasa, 12 Maret 2013

Banjir Dadakan Kini Telah Surut

KOTA JAMBI, TANJAB EKSPRES - Banjir dadakan yang menggenangi pemukiman penduduk di Perumahan Bumi Paal Merah Indah, Kelurahan Lingkar Selatan, Kecamatan Jambiselatan, Kota Jambi telah surut.

Puluhan rumah warga yang tergenang air sekitar 5 jam, Selasa (12/3) hanya meninggalkan lumpur dan sampah yang berserakan di sana - sini. "Sekarang tinggal bersih-bersih saja, banyak sampah dan lumpur di dalam dan pekarangan rumah", ujar Anisa (32) warga Kelurahan Lingkar Selatan, Rabu (13/3).

Menurut Anisa dirinya kuatir kalau-kalau nanti hujan lebat lagi, pasti kawasan pemukimannya akan banjir kembali. Selain membersihkan rumah dan lingkungan pemukiman dari lumpur dan sampah pasca banjir, warga juga akan bergotong - royong membersihkan saluran air.

Drainase : Jika tersumbat menyebabkan banjir dadakan. FT:\ RE
"Ini kan untuk kenyamanan kita semua, jadi warga di sini akan bergotong - royong membersihkan saluran air yang tersumbat sampah", tambah Rivaldi warga lainnya. Dikatakan Rivaldi, kalau sampah ini dibersihkan, walaupun banjir tidak seberapa, karena air dapat mengalir dengan lancar.

Hingga saat ini belum diperoleh keterangan resmi dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Jambi terkait persoalan ini.

Sedangkan Kepala Bagian Pengairan Dinas PU Kota Jambi ketika hendak di konfirmasi Tanjab Ekspres di kantornya sedang tak berada di kantor.

Informasi yang dirangkum Tanjab Ekspres, banjir dadakan akibat hujan lebat yang mengguyur sebagian Kota Jambi pada Senin malam (9/3) tak hanya menyebabkan banjir di kawasan Kelurahan Lingkar Selatan. Namun banjir juga menggenangi kawasan pemukiman penduduk di Kecamatan Kota Baru, persisnya di Kelurahan Jelutung.

Kemudian kawasan pemukiman penduduk di seputaran Kelurahan Kenali dan jalan protokol menuju ke Terminal Simpang Rimbo. Warga menduga banjir disebabkan karena sebagian drainase di Kota Jambi tak dapat berfungsi dengan baik.

"Faktor lain adanya ulah para pengembang membangun ruko tanpa membuat saluran air terlebih dulu. Sehingga ketika hujan lebat, air meluber ke pemukiman penduduk. (ref)

Senin, 11 Maret 2013

Puluhan Rumah Warga Paal Merah Terendam Banjir


JAMBI, TANJAB EKSPRES - Puluhan rumah di Blok 01, 02 dan Blok 03 Perumahan Bumi Paal Merah Indah, Kelurahan Lingkar Selatan, Kecamatan Jambiselatan, Kota Jambi kebanjiran. Sebagian warga resah karena volume air semakin meningkat hingga masuk ke rumah warga, Selasa (12/3).

Banjir tersebut mendera RT 31, 32 dan 33 pada Blok 02 dan 03 dan menggenangi sebagian rumah warga di RT. 28 Blok 1 Perumahan Bumi Paal Merah Indah. Kemudian banjir juga merendam sebagian rumah warga di dekat pintu masuk Perumahan Aster Biru pada kelurahan yang sama.

Syaipul   Ft:\RE
Salah seoran Warga RT. 37, Kelurahan Lingkar Selatan, Syaipul (35) mengaku setiap hujan lebat di kawasan perumahan tersebut selalu didera banjir. Air kiriman dari hulu sungai kecil - anak sungai kenali yang telah dijadikan drainase- melimpah hingga ke pemukiman penduduk dan merendam kebun sayur.

"Drainase ini perlu dikeruk, setahu saya hanya dilakukan pembersihan sampah saja. Sedangkan pengerukan tidak dilakukan, ada juga tongak - tongak kayu di dalam drainase juga tak dibuang", ujar Syaipul kepada Tanjab Ekspres, Selasa (12/3).

Menurut Siapul, banjir ini disebabkan karena air hujan sehingga drainase tak mampu mengalirkan volume air yang kian besar. Akibatnya air melimpah hingga ke pemukiman penduduk, hingga sebatas betis orang dewasa atau kira-kira 25 cm.

"Kalau memang ada dana dari pemerintah untuk pengerukan drainase, bagusnya diserahkan ke warga saja. Biar warga bergotong-royong sendiri mengeruk endapan tanah pada drainase", tambah Saipul.

H. Hasannuddin Ritonga (60) warga lainnya mengaku banjir ini terjadi setiap musim hujan terutama hujan lebat. Dirinya selaku warga yang terkena banjir berharap ada solusi dari pemerintah.

"Ya mungkin ada solusinya, sebab setiap musim hujan dan hujan lebat di kawasan ini selalu banjir", tukasnya.
H. Hasanuddin Ritonga. Ft:\ RE

Sementara itu Ketua RT 28 Perumahan Bumi Paal Merah Indah, Kelurahan Lingkar Selatan, Ardi Daud menghimbau warganya untuk bergotong royong membersihkan saluran air agar tak tersumbat.

"Banjir ini juga menggenangi sebagian rumah warga di RT 28, jadi kita galakan bergotong - royong", ujarnya.

Sementara itu  di pemukiman penduduk di Kelurahan Jelutung, Kecamatan Jambiselatan juga kebanjiran. Namun volume air tak begitu besar. Kedalaman air hanya sebatas mata kaki dan sebagian hampir setengah betis orang dewasa.

"Jadi bukan sebatas lutut, cuma sebatas betis. Tapi kalau anak balita malah lebih dari sebatas lutut, mungkin sebatas hidungnya", ujar warga di sana.

Warga di sana berharap kepada media massa jangan terlalu membesar-besarkan kejadian yang seharusnya biasa biasa saja. Karena dampaknya akan luas dan terkesan mendramatisasi sebuah peristiwa. "Media hendaknya cross cek langsung ke lokasi, biar tahu kejadian yang sebenarnya. Ya ada yang sebatas lutut, tapi kalau kita kecebur di comberan", tukasnya. 


Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Jambi, Khairuddin Fikri melalui Kepala Bidang Pengairan Dinas PU Kota Jambi, Dadang mengakui kalau pembersihan sungai kecil dan drainase di Kota Jambi tanggungjawab Dinas PU Kota Jambi.

Dana yang dikucurkan untuk pembersihan sampah pada drainase dan sungai kecil Rp. 250 juta. "Pekerjaan pembersihan sungai itu tak hanya mengeluarkan sampah dari sungai, namun pengerukan endapan tanah dan lumpur untuk melancarkan aliran air", kata Dadang. (ref)



Foto Foto Banjir di Perumahan Bumi Paal Merah Indah 

















Baca Berita Terbaru

10 Berita Paling Top