MUAROJAMBI,TANJAB EKSPRES - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSADA) Provinsi Jambi melansir, penyebab Harimau Sumatera mengamuk, hingga memakan korban jiwa karena habutatnya terganggu.
Diprediksi terganggunya habitat harimau ini karena maraknya perambahan kawasan hutan. Ditambah lagi tenggelamnya sebagian kawasan hutan di sepanjang Bantaran Sungai Batanghari, akibat banjir besar belum lama ini.
Hingga saat ini BKSDA masih berupaya keras menangkap seekor Harimau Sumatra (Panthera Tigris Sumatrae) yang meresahkan sebagian warga di Kabupaten Muarojambi dalam sepekan terakhir.
Ilustrasi Foto Diterkam Harimau. Foto:\Ist |
Setidaknya Raja Hutan itu telah menerkam tiga orang satu diantaranya tewas. Korban tewas Sukardi (21) salah seorang karyawan PT. Lontar Papirus Pulp & Paper Industri (LPPI) Jambi. LPPI merupakan perusahaan yang mengelola perkebunan untuk bahan baku bubur kertas PT. Wira Karya Sakti (WKS).
Menurut Pihak BKSDA, korban tewas diterkam harimau di seputaran Desa Suban, Kecamatan Batangasam, Kabupaten Tanjab Barat, 24 Januari 2013. Pihak BKSDA baru menerima laporan tersebut dari PT. WKS tanggal 7 Februari 2013 melalui pemberitahuan tertulis.
Korban lainnya, Sutrisno (43) warga Desa Marosebo, Kecamatan Jaluko, Kabupaten Muarojambi, 28 Februari 2013. Korban diterkam harimau ketika sedang bekerja di kebun karet. Akibatnya dia harus dirawat di Rumah Sakit karena menderita luka-luka.
Kemudian Yudi (21) warga Desa Sungailandai, Kecamatan Mestong, Kabupaten Muarojambi. Akibat musibah yang terjadi Senin 4 Maret 2013 itu, Yudi harus dirawat di Puskesmas Mestong karena mengalami luka serius di kaki.
Kepala BKSDA Provinsi Jambi, Tri Siswo Rahardjo kepada wartawan mengatakan sejauh ini harimau tersebut belum tertangkap. Pihaknya telah menerjunkan petugas untuk mendeteksi keberadaannya. "Kami telah melakukan penembakan dengan bius, namun setelah itu harimau menghilang", ujarnya.
Upaya penangkapan harimau dengan ditembakan bius dilakukan pihak BKSDA pada Minggu malam (3/3) di Desa Sungailandai, Kecamatan Mestong, Kabupaten Muarojambi. Saat itu sang harimau sedang berkeliaran di areal Pertamina Mestong.
Petugas terus berupaya melakukan penangkapan, petugas tergabung dalam tim yang jumlahnya 11 orang. (ref/kon)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar