Mulai dari Peningkatan APBD
Hingga Menurunkan Angka Kemiskinan
Pembangunan di Kabupaten Muarojambi terus melaju.
Dalam kurun waktu enam tahun pemerintah telah berhasil meningkatkan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan mengurangi angka kemiskinan setiap
tahun. Berikut catatannya.
RIZAL EPENDI – MUAROJAMBI
Tiga belas tahun bukanlah usia yang matang guna
mencapai sebuah keberhasilan. Terlebih lagi dalam menjalankan program pro
rakyat. Ini usia remaja, belum dapat menentukan sikap. Seharusnya saat ini
masih berada dalam proses untuk mencari jati diri.
Namun hal itu tak berlaku bagi Kabupaten Muarojambi,
dalam usia yang masih belia, telah banyak program pro rakyat yang telah
dilaksanakan, sukses. Salah satu contoh, pemerintah di sana telah berhasil mengurangi angka kemiskinan dalam
setiap tahun.
Bupati Muarojambi, H. Burhanuddin Mahir berfoto bersama usai Perayaan HUT |
Berkurangnya angka kemiskinan ini karena Pemerintah
Kabupaten Muarojambi menjalankan program padat karya. Salah satu wujudnya
dengan memberikan bantuan peralatan pertanian kepada para petani.
Sejak H. Burhanuddin Mahir menjabat sebagai bupati
untuk keduakalinya, setapak demi setapak kabupaten ini terus maju. Kemajuan itu
terlihat dari pembangunan sarana dan prasarana pendidikan, peningkatan kualitas
infrastruktur jalan dan jembatan serta pembangunan sarana kesehatan.
Bahkan untuk sektor pendidikan, saat ini
pembangunan diarahkan pada peningkatan kualitas tenaga pendidik dan mutu
lulusan. Sebab program ini merupakan salah satu program prioritas Pemerintah
Kabupaten Muarojambi, menuju era globalisasi.
“Namun, saya sadar saat ini disetiap sektor, masih
banyak kekurangan yang harus dibenahi”, ujar Burhanuddin Mahir ketika
menyampaikan sambutannya pada sidang paripurna istimewa di Gedung DPRD
Muarojambi, Senin (29/10).
Sidang paripurna istimewa ini digelar dalam
rangka Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke 13, Kabupaten Muarojambi, yang
dilaksanakan di Areal Perkantoran Bukit Cinto Kenang, Sengeti.
Menurut Cik Bur, begitu dia biasa disapa, pada periode
kedua masa kepemimpinannya, Pemerintah Kabupaten Muarojambi telah berhasil
menigkatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sekitar Rp. 437
miliar.
Angka itu diperoleh dalam kurun waktu tujuh tahun
yakni dari tahun 2006 sampai 2012. Pada tahun 2006 saja, APBD Muarojambi
sebsar Rp. 345.42 miliar. 2007 : 446.40 miliar, 2008 : 558.54 miliar, dan 2009
: 575.89 miliar. Sedangkan tahun 2010 : 604.07 miliar, 2011 : 696.07 miliar
serta tahun ini, 2012 : 759.55 miliar.
Kemudian, setelah tahun 2012, terjadi lagi
peningkatan mencapai Rp. 818.41miliar. “Saya rasa ini merupakan peningkatan
APBD yang sangat luar biasa”, tuturnya.
Dengan perolehan
itu, tidaklah membuat bupati merasa berpuas diri. Dirinya akan terus berupaya
menjadikan kabupaten pemekaran ini menjadi yang utama dari 11 kabupaten/kota
yang ada di Provinsi Jambi.
Salah seorang
tokoh masyarakat yang tak ingin namanya ditulis, meniyakan ucapan bupati
tersebut. Sebab menurut sumber ini, dengan letaknya yang strategis, Kabupaten
Muarojambi ke depan akan dapat lebih maju ketimbang daerah lain yang ada di
Provinsi Jambi.
“Kita punya
semuanya, mulai dari sektor pariwisata, industri, perkebunan dan pertambangan
sampai transpotasi, ada di Muarojambi. Ini sangat mendukung peningkatan PAD,”
ujar sumber itu.
Memang, sumber itu
melanjutkan, Pendapatan Asli Daerah (PAD) terbesar saat ini masih disokong oleh
sektor perkebunan. Tapi bukan tidak mungkin sektor lain akan lebih unggul,
syaratnya harus dikelola dengan baik.
Kalau dijelaskan
satu persatu tentu akan memakan waktu, contoh kecil, dari sektor pariwisata,
Muarojambi punya kawasan Situs Candi di Desa Kemingking. Perkebunan kelapa
sawit di Kecamatan Sungaibahar, pertambangan, ada galian c di Daerah Aliran
Sungai (DAS) Batanghari.
Trus, dari sektor
peternakan, ada peternakan sapi yang digalakan oleh PTPN 6, industri pengolaan
kayu lapis, seperti PT PSUT serta kawasan sawah masyarakat yang hasilnya dapat
menyumbang kebutuhan pangan hingga ke tingkat Nasional.
Namun demikian,
menurut Ketua DPRD Kabupaten Muarojambi, Syaidan Alfajri, kabupaten ini masih
harus banyak berbenah, terutama untuk sektor pertanian. Sektor ini masih
dikelola masyarakat hanya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di kabupaten itu
sendiri.
Hal ini dibutuhkan
sumbangsih dan perhatian pemerintah, agar hasil pertanian ini dapat dinikmati
oleh seluruh masyarakat Provinsi Jambi, bahkan hingga ke luar daerah.
Syaratnya, pemerintah harus turut serta mengatur nilai jual (harga) gabah
petani.
Usai sidang
paripurna acara dilanjutkan dengan hiburan dengan mengetengahkan pagelaran seni
lagu daerah Jambi dan tarian tradisional dari Kabupaten Muarojambi. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar