Senin, 11 Maret 2013

Sampan Menjadi Kebutuhan Warga Muarojambi


MUAROJAMBI, TANJAB EKSPRES - Pasca banjir yang melanda hampir di seluruh pemukiman penduduk di Kabupaten Muarojambi tahun 2013. Masyarakat di sana menjadikan perahu kecil yang terbuat dari kayu (sampan/red) menjadi sebuah kebutuhan.

Irwansyah (43) warga Kumpeh Ulu, Kabupaten Muarojambi menyebutkan kalau musim banjir, jika warga tak memiliki perahu sulit untuk beraktivitas. Karena walaupun dibuatkan jembatan darurat dari rumah panggung ke jalan raya yang tak tergenang banjir, itu hanya untuk satu tujuan.

Perahu Kayu Ft: Ist
Sedangkan untuk menuju ke tempat tertentu biasanya menggunakan perahu. Seperti mengambil air bersih dan aktivitas lainnya. Sebab, sumur air bersih seluruhnya tergenang banjir ketika itu. "Makanya kami membeli perahu, ini ada tukang buatnya", ujar Irwansyah.

Dikatakan Irwansyah, perahu kayu kecil atau sampan ini telah menjadi kebutuhan warga khususnya warga yang bermukim di kawasan rawan banjir. Jika musim kering, perahu ini disimpan di bawah rumah panggung atau di samping rumah dengan diberi galangan.

"Jika diletakan saja di tanah, kayu bahan perahu akan cepat rusak, makanya diletakan di atas galangan kayak galangan kapal", tuturnya.

Harga satu unit perahu ini, Irwansyah melanjutkan berkisar Rp 500 ribu hingga Rp. 1 juta tergantung besar dan jenis kayu yang dipakai. Pembeli dapat memesan dan menentukan sendiri bahan dan besar perahu yang dipesan.

Sekretaris Desa Talang Duku, Yulianas pernah mengatakan ketika musim banjir banyak warga desa menggunakan perahu untuk beraktivitas. Khususnya dari tempat tinggal mereka ke jalan raya atau daratan.

Sementara itu, pengrajin sampan, Usman menyebutkan harga satu unit perahu ukuran sedang Rp. 600 ribu. Pembuatan perahu ini dapat diselesaikan selama dua hari. Pesanan akan meningkat jika pada musim banjir. (ref/kon)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Baca Berita Terbaru

10 Berita Paling Top