JAMBI, TANJAB EKSPRES - Warga Muaro Kumpeh, Kecamatan Kumpeh Ilir dan warga Desa Kebon Sembilan, Kecamatan Sungaigelam, Kabupaten Muarojambi sedikit terbantu. Sebab kerusakan rumah akibar aktivitas pengeboran dilakukan Pertamina di wilayah itu telah diganti rugi.
Ketika itu ratusan bangunan rumah warga retak disebabkan aktivitas pengeboran (Saismik) Pertamina. Warga protes dan mengadukan hal itu kepada pihak terkait dan meminta pertanggungjawaban Pertamina.
"Awalnya kami tidak tahu, namun setelah diselidiki, ternyata kerusakan rumah warga ini disebabkan aktivitas pengeboran Pertamina", ujar Juardi salah seorang warga Desa Kebon Sembilan, Minggu (10/3).
Menurut warga yang mengaku pernah bekerja dipengeboran saismik ini, kalau pada tahapan awal, survey (merintis) hingga tahapan pengeboran atau driling (menggunakan bor kecil), aktivitas tersebut sama sekali tak mengganggu bangunan rumah atau kebon warga.
Tapi setelah tahapan penembakan (recording) untuk mengambil sample mendeteksi kandungan minyak pada lubang bor, ini menggunakan bahan peledak. "Getaran dari bahan peledak inilah diduga dapat menyebabkan kerusakan kebun dan bangunan rumah dalam radius tertentu", ujarnya.
Namun demikian, Juardi melanjutkan Pertamina tak pernah lepas tangan, seluruh kerugian warga akibat aktivitas tersebut pasti diganti rugi. Dimanapun ada aktivitas saismik yang melintasi perkebunan atau pemukiman penduduk tak jarang menimbulkan protes warga.
"Wah, warga malah ada yang senang sekali jika kena lokasi pengeboran, karena ganti ruginya besar", tambah Juardi.
Pihak Pertamina Jambi, Ramses Harsolon kepada wartawan mengatakan sedikitnya Pertamian mengucurkan dana Rp 257 juta untuk mengganti rugi kerusakan rumah warga akibat aktivitas pengeboran.
Rinciannya Rp. 145 juta untuk warga Desa Kebon Sembilan dan Rp. 112 Juta untuk warga Muaro Kumpeh. " Kita akan terus berkoordinasi dengan perangkat desa, agar aktivitas saismik yang melintasi wilayah dua desa tersebut tidak sia-sia", kata Ramses.
Dikatakan Ramses, dana tersebut berasal dari pusat yang diberikan kepada Pertamina untuk kemudian disalurkan kepada para korban saismik. "Sekali lagi kita berharap aktivitas saismik di daerah ini tidak percuma, karena kita bersedia menggantirugi dampak negatif dari aktivitas saismik tersebut. (ref/kon)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar