Terkait Lepasnya Pulau Hantu ke Tangan Kepri
JAMBI, TANJAB EKSPRES - Laskar Melayu Jambi (LAMAJA) meminta tanggungjawab Gubernur Jambi atas lepasnya Pulau Berhala (Pulau Hantu-red) dari Provinsi Jambi ke tangan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Permintaan pertanggungjawaban Gubernur Jambi, Hasan Basri Agus (HBA) tersebut diwujudkan LAMAJA dengan menggelar aksi damai di Kantor Gubernur Jambi, Senin (4/3).
Abdul Mukti Bin Abdullah. FT:\ RE |
Sedikitnya puluhan orang yang tergabung dalam Dewan Pimpinan Pusat (DPP) LAMAJA Provinsi Jambi meneriakan yel-yel meminta Gubernur Jambi meninjau kembali Keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang tak mengabulkan gugatan Provinsi Jambi dan menetapkan Pulau Berhala masuk dalam wilayah Provinsi Kepri.
Pulau berhala yang sebelumnya merupakan bagian dari Provinsi Jambi, yakni masuk wilayah Kabupaten Tanjungjabung Timur (Tanjabtim), kini status kepemilikan pulau tersebut ditetapkan MK masuk wilayah Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri.
Salah seorang orator unjukrasa dalam orasinya meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi mengambil langkah - langkah. Mengingat di Pulau Berhala terdapat makam leluhur Raja Jambi, Ahmad Barus II atau oleh masyarakat Jambi dikenal dengan Datuk Paduko Berhalo.
"Kami minta keputusan MK ini perlu disikapi, karena di sana ada makam leluhur Jambi," ujar orator tersebut.
Ketua DPP LAMAJA Provinsi Jambi, Abdul Mukti Bin Abdullah kepada Tanjab Ekspres di sela-sela unjukrasa menyebutkan, Gubernur Jambi harus bertanggungjawab terkait persoalan ini.
"Saya minta pemerintah melakukan peninjauan ulang atas keputusan MK tersebut. Ini bukan lagi persoalan di wilayah mana pulau ini berada, namun ini persoalan harkat dan martabat orang Jambi. Ini soal harga diri", ujar Mukti di Jambi, Senin (4/3).
Dikatakan Mukti, dari dulu Pulau Berhala itu masuk wilayah Jambi, bukti - buktinya ada dan terdapat makam leluhur Jambi Datuk Paduko Berhalo. "Masak hak kita bisa diambil orang, ini persoalan harga diri, di Jambi ada adat dan lembaga adat", tandasnya. (ref)
~~~~~~~~~~0000000~~~~~~~~~~
Laskar Melayu Jambi Siap Menjadi Garda Terdepan
Rebut Kembali Pulau Berhala
JAMBI, TANJAB EKSPRES - Laskar Melayu Jambi (LAMAJA) bersama Lembaga Adat Melayu (LAM) Jambi siap menjadi garda terdepan untuk berjuang sampai titik darah terakhir untuk merebut kembali Pulau Berhala.
Demikian bunyi press realase Dewan Pimpinan Pusat (DPP) LAMAJA yang disebarkan kepada awak media ketika aksi unjukrasa di Kantor Gubernur Jambi, Senin (4/3).
Kemudian lepasnya pulau berhala, menurut LAMAJA telah melukai hati dan jati diri anak-anak Jambi. Mereka merasa harga dirinya dinjak-injak karena Pusako Besak Raja Jambi Datuk Paduko Berhalo yang dimakamkan di Pulau Berhala seakan tak ada lagi pembelanya.
Dengan dasar itu LAMAJA beserta berbagai elemen masyarakat peduli Pulau Berhala mendesak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi, LAM Jambi dan DPRD Provinsi Jambi meminta maaf kepada seluruh masyarakat Jambi melalui sidang paripurna.
"Kami juga meminta aparat terkait untuk mencari cela agar Pulau Berhala dapat kembali ke pangkuan Provinsi Jambi. Dan DPRD juga harus berjuang sampai titik darah penghabisan", ujar salah seorang orator dalam demonstrasi itu.
Perwakilan Laskar Melayu Jambi ketika diterima Asisten I Bidang Pemerintahan di Kantor Gubernur Jambi. Ft:\ Rizal E |
Pantauan Tanjab Ekspres, para pendemo menyampaikan aspirasi dengan menggelar aksi damai. Sejumlah aparat kepolisian terus berjaga-jaga jika terjadi hal-hal yang tak diinginkan. Namun karena para pendemo tergolong profesional, hal itu tidak dan tak akan terjadi.
Akhirnya niat pengunjukrasa untuk bertemu Gubernur Jambi, pupus. Karena kabarnya Gubernur Jambi, H. Hasan Basri Agus (HBA) sedang tak berada di Jambi.
Perwakilan pengunjukrasa kemudian disambut oleh Asisten 1 Bidang Pemerintahan, Sekretariat Daerah Provinsi Jambi, H. Khailani di ruang rapat Kantor Gubernur Jambi, sekitar satu jam kemudian.
Ketua DPP LAMAJA Provinsi Jambi, Abdul Mukti Bin Abdullah kepada wartawan mengatakan, pihaknya siap berjuang sampai Pulau Berhala kembali ke pangkuan Jambi. Ini harga mati, Pulau Berhala itu milik Jambi", ujarnya tegas. (ref)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar