JAMBI, TANJAB EKSPRES - Wakil
Gubernur Jambi H. Fachrori Umar, menyatakan bahwa Program Satu Milyar Satu
Kecamatan (Samisake) merupakan program unggulan dalam pengentasan kemiskinan.
Pernyataan ini
disampaikannya saat membuka Rapat Koordinasi Tim Koordinasi Penanggulangan
Kemiskinan (TKPK) provinsi Jambi, Selasa (18/12). Acara ini dihadiri oleh
Kepala Bappeda dan Kepala SKPD terkait kab/kota se-provinsi Jambi.
“Sebanyak 25.000 rumah
tangga sangat miskin diharapkan dapat dientaskan secara bertahap pada tahun
2015 melalui program Samisake dengan intervensi berupa kegiatan bedah rumah
sebanyak 5.000 unit/tahun, bantuan sertifikasi sebanyak 5.000 persil, penguatan
permodalan UMKM, Jamkesmasprov, beasiswa pendidikan, bantuan alsintan dan
bibit, serta jaringan listrik” ujar Wagub.
Program pengentasan yang
telah dilakukan juga oleh pemerintah provinsi Jambi yaitu pengembangan bantuan
sosial terpadu bagi masyarkat miskin berbasis keluarga. Penyaluran bantuan yang
berbasis rumah tangga ini akan lebih dipertajam dengan berbasis keluarga.
“Dengan demikian, mekanisme pemberian bantuan sosial kepada keluarga miskin ini
dapat terus diperbaiki dan ditingkatkan” katanya.
Dilanjutkan Wagub bahwa hal
ketiga yaitu peningkatkan akses usaha mikro dan kecil terhadap sumber daya
produktif dimana peran usaha mikro dan kecil dalam menciptakan lapangan
pekerjaan sangat penting.
“Sebagian besar masyarakat
menggantungkan hidupnya dengan bekerja pada usaha mikro dan kecil. Peningkatan
akses usaha mikro dan kecil terhadap sumber daya produktif termasuk modal akan
langsung membantu peningkatan kegiatan ekonomi usaha mikro dan kecil” jelasnya.
Keempat hal yang dilakukan
pemerintah adalah meningkatkan koordinasi pusat dan daerah dalam penanggulangan
kemiskinan. “Melalui agenda kerja koordinasi penanggulangan kemiskinan yang
terintegrasi antara kelembagaan Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK)
provinsi sampai dengan TKPK daerah (provinsi dan kab/kota) dan penguatan basis
data kemiskinan secara terpadu” jelasnya.
Dijelaskan Wagub bahwa dalam
upaya percepatan penanggulangan kemiskinan, peran kelembagaan Tim Koordinasi
Penanggulangan Kemiskinan Provinsi sangatlah dibutuhkan terutama dalam
menggiring program/kegiatan yang fokus dan tepat sasaran. “Hal penting lainnya
adalah monitoring dan evaluasi program dan kegiatan setiap triwulan untuk
mengawal bersama jalannya program/kegiatan percepatan penanggulangan kemiskinan
di daerah sehingga akan mencapai sasaran yang diharapkan bersama” ujarnya.
Wagub juga menyampaikan
bahwa keterlibatan masyarakat dan kalangan dunia usaha juga perlu terus
ditingkatkan, sehingga diharapkan dapat terjadi kekuatan lokal di daerah dalam
menciptakan modal sosial masyarakat dan mampu menciptakan berbagai inovasi
program penanggulangan kemiskinan sesuai dengan karakteristik daerah melalui
pendanaan secara mandiri.
“Berbagai program penanggulangan kemiskinan
terus dilanjutkan dan disempurnakan, diantaranya; pertama program PNPM Mandiri
yang dilaksanakan hingga seluruh kecamatan dan perdesaan. Namun demikian,
tantangannya adalah bagaimana meningkatkan kualitas pelaksanaan PNPM Mandiri
tersebut, termasuk meningkatkan peran pemerintah daerah agar partisipasi
masyarakat dan pendanaan daerah untuk PNPM Mandiri dapat lebih ditingkatkan”
katanya. (ref)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar