JAMBI, TANJAB EKSPRES - Parit pinggir jalan di sepanjang jalan lingkar selatan Kota Jambi harus dibenahi, agar air hujan tidak menggenangi badan jalan yang dapat mempercepat kerusakan jalan.
Demikian dikatakan Ridwan (32) warga Paal Merah Lama, Kelurahan Lingkar Selatan, Kecamatan Jambi Selatan, Kota Jambi kepada Tanjab Eekspres, Rabu (15/8).
Menurut Ridwan, kendati jalan lingkar selatan sebagian telah diperbaiki namun masih diragukan. Pasalnya kendaraan bermuatan berat yang diduga melebihi tonase masih bebas melintas di jalan itu.
“Perbaikan jalan itu dirasa percuma, karena tidak lama lagi jalan akan kembali rusak seperti semula. Sebab hampir setiap hari kendaraan yang diduga melebihi tonase melintas di jalan tersebut,” ujar Ridwan.
Sedangkan aspal jalan tidak begitu tebal dan kerapkali digenangi air hujan. Kepada pihak terkait diharapkan untuk melakukan penertiban sebagai solusi agar jalan tersebut dapat berfungsi maksimal.
“Terkadang truk-truk itu parkir seenaknya dan mengganggu para pengguna jalan lainnya, “ kata Ridwan.
Ridwan juga berharap Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi agar berupaya membenahi selokan air (got) di sepanjang jalan itu, agar air hujan tidak tergenang hingga ke badan jalan.
Saat ini sebagian besar got di sepanjang jalan itu telah penuh oleh pasir dan tanah sehingga nyaris rata dengan badan jalan. Ironisnya genangan air hujan itu terkadang sampai berminggu-minggu.
Hal senada juga dikatakan Misba, salah seorang warga Desa Tangkit, Kecamatan Sungaigelam, Kabupaten Muarojambi yang kebetulan melintas di jalan tersebut.
Dia mengaku kondisi sepeda motor jenis RC 100 miliknya saat ini sangat tidak baik. Karena kendaraan yang sering digunakannya untuk mengangkut buah nenas ke Pasar Angsoduo tersebut kerap masuk ke lubang jalan ketika berpapasan dengan truk bermuatan berat.
Namun saat ini kondisi itu sedikit berbeda karena lubang-lubang besar tersebut telah ditimbun dengan tanah dan dilapisi aspal.
“Tapi apakah perbaikan tersebut bisa bertahan lama, sedangkan kendaraan berat terus melintas dijalan itu, saya rasa umurnya paling bertahan sekitar lima bulan atau maksimal satu tahun,” kata Misba.
Sementara Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Provinsi Jambi, PB Panjaitan mengatakan kalau salah satu penyebab kerusakan jalan adalah kendaraan bermuatan berat yang melebihi tonase.
Menurutnya, untuk mengetahui kelebihan muatan kendaraan tersebut harus menggunakan jembatan timbang. “Disini dapat diketahui berat kendaraan dan muatannya”, ujarnya. (ref)
Beginilah kondisi sebagian jalan lingkar selatan sebelum diperbaiki, becek ketika musim penghujan. Ref\ Rizal Ependi |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar