Penyaluran BMM di Sengeti Lancar
MUAROJAMBI, TANJAB EKSPRES - Penyalurah Bahan Bakar Minyak (BBM) di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Sengeti Kabupaten Sarolangun hingga kemarin Senin (4/1) masih lancar. Kendati pemerintah telah memberlakukan kendaraan wajib pertamak (BBM Non Sunsidi) bagi kendaraan berplat merah.
Pantauan Tanjab Ekspres, di dua SPBU yang ada di Sengeti itu tak terdapat antrian panjang, kendati ada dugaan pihak tak bertanggungjawab akan melakukan penimbunan BBM bersubsidi guna dijual pada kendaraan berplat merah dengan harga murah.
"Maksudnya kalauppun ada, pasti harganya (bensin-red) lebih mahal ketimbang harga di SPBU, tapi jelas akan lebih murah dibanding harga pertamak", ujar seorang warga yang tak ingin namanya di tulis kepada koran ini, Senin (5/1).
Harga BBM bersubsidi jenis premium hanya Rp. 4.500 perliter, jauh lebih murah ketimbang BBM non subsidi yang mencapai harga Rp. 12 ribu perliter. Namun demikian para pejabat atau pengguna kendaraan berplat merah harus membeli BBM non subsidi.
Petugas SPBU menyebutkan, biasanya pedagang bensin eceran akan terlihat ramai jika BBM di SPBU kosong. Hal yang sama juga akan terlihat di Kelurahan Bukit Baling, Kecamatan Sekernan, Kabupaten Muarojambi.
''Sekarang ini kami tidak lagi melayani pengisian dengan derigen. Kalau pun membeli dengan derigen harus disertai dengan surat keterangan dari RT",ujar petugas itu.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muarojambi belum dapat dikonfirmasi terkait persoalan ini. Hingga saat ini belum diperoleh keterangan resmi dari Pemkab Muarojambi.
Namun demikian, Wakil Gubernur Jambi, H. Fahcrori Umar dengan tegas mengatakan apabila ada pejabat yang masih membeli BBM bersubsidi, akan diberikan tindakan tegas dan bisa berakhir dengan penonjoban pejabat tersebut.
"Kepada masyarakat diharapkan ikut mengontrol jika ada oknum pejabat yang masih menggunakan BBM bersubsidi", tandasnya. (ref)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar