MUAROJAMBI,
TANJAB EKSPRES - Oknum pejabat di
beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Muarojambi diduga kerap
kali membolos masuk kerja. Hal ini telah berlangsung lama, terutama pada hari
kamis dan jumat dalam setiap minggunya.
Razia Satpol PP Muarojambi. Ft:\Ist |
Seorang
sumber Tanjab Ekspres yang tak ingin namanya ditulis mengaku dirinya sulit
sekali menemui pejabat tertentu di Kabupaten Pemekaran itu. Sehingga urusan
yang seharusnya telah rampung hingga kini masih terbengkalai karena pelayan
masyarakat tersebut tak berada di kantornya.
Belum
diperoleh keterangan resmi dari Bupati Muarojambi, H, Burhanuddin Mahir, maupun
pihak terkait lainnya seperti Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten
Muarojambi,terkait hal itu. Namun banyak pihak menyayangkan prilaku oknum
pejabat yang kerap kali membolos atau terlambat masuk kerja.
Pantauan
Tanjab Ekspres dua minggu terakhir, memang kondisi itu betul adanya. Bahkan
setiap pagi masih terlihat Pegawai Negeri Sipil (PNS) dari Dinas Kesehatan, Dinas
Pendidikan dan lainnya menunggu kendaraan menuju Kota Sengeti.
Ironisnya,
beberapa PNS tersebut masih tetap berada di Pangkalan Ojek Kelurahan Buluran
Kenali, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi hingga Pukul 09.00 bahkan 09.30 WIB,
menjelang siang.
Dapat
dikatakan, para PNS tersebut selalu terlambat tiba ditempat kerja mengingat
jarak tempuh ke dari Kota Jambi ke
Sengeti memakan waktu hamper 45 menit. “Kami nunggu mobil bang, tapi kami tetap
masuk kerja,” ujar salah seorang PNS ketika disapa Tanjab Ekspres di Pangkalan
Ojek Buluran Kenali, Kamis pagi (3/1).
Ahmad
Dungcik (32), salah Warga Kelurahan Buluran Kenali, Kecamatan Telanaipura
mengaku setiap hari melihat PNS lebih dari tiga orang menunggu kendaraan
angkutan umum untuk berangkat bekerja di Kabupaten Muarojambi.
“Kadang
sampai jam sembilan lewat masih ada di sana, PNS itu belum dapat mobil. Pasti dia terlambat masuk
kerja,” kata Ahmad.
Hal
senada juga dikatakan, Lidia Wati Sulastriningsih (28) salah seorang petugas di
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raden Mataher Jambi. Bahkan Lidia merasa iri
melihat para PNS Maurojambi tersebut yang masuk kerja semaunnya saja.
“Kalau
kami di sini (RSUD Raden Mataher-red) jika terlambat dating, ada sanksinya.
Paling tidak teguran dan sanksi administrative”, ujar Lidia. Tapi mungkin PNS
Muarojambi tidak diberlakukan sanksi seperti itu sehingga jam masuk terkesan
bebas dan semaunya. (ref)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar