JAMBI, TANJAB EKSPRES - Para medis yang bertugas di Rumah Sakit Umum (RSUD) Raden Mataher Jambi, Senin (20/1) kena tegur DPRD. Teguran langsung di RSUD ketika Komisi IV DPRD Provinsi Jambi menggelar inspeksi mendadak (Sidak) di rumah sakit tersebut.
"Para medis atau siapun dia yang bertugas di rumah sakit ini menggunakan hand phone (telepon genggam/red) ketika sedang menangani pasien harus diberikan teguran keras", ujar Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Jambi, H. AR Syahbandar kepada wartawan usai sidak di RSUD Raden Mataher, kemarin.
Sidak yang dilakukan DPRD ini terkait meninggalnya pasien yang tengah hamil, Angga (18) beberapa waktu lalu. Angga dikabarkan tidak mendapatkan pelayanan maksimal di rumah sakit tersebut tanpa alasan yang jelas. Pihak rumah sakit mengaku ketika itu ruangan ICU penuh dan tak dapat masuk pasien lagi.
"Pokoknya harus diberikan teguran keras, jangan sampai persoalan kecil dapat melemahkan kita semua", ujarnya. Dalam sidak tersebut Syahbandar sempat mendatangi ruang bedah karena adanya informasi pasien yang diduga terlantar dan belum mendapatkan penanganan medis.
Kepada para perawat dirinya meminta apabila ruangan penuh, pihak perawat atau para medis harus memberikan penjelaskan kepada keluarga pasien dengan sopan dan memiliki tata krama. "Jadi dengan diberikan keterangan yang jelas dan sopan, pasien tidak akan menuduh rumah sakit yang bukan - bukan", tambah Syahbandar.
Tentang prilaku tenaga medis yang kerap kali tak menghormati pemimpin di sana (direktur/red) bukanlah cerita kosong. Sebab Syahbandar sendiri mengaku pernah menyaksikan beberapa tenaga medis yang cuek ketika sang direktur melintas. "Saya harap hal itu jangan terjadi lagi," tandasnya. (ref)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar