Kamis, 05 Juli 2012

Polisi Diminta Bertindak Tegas Tertibkan Agen Petasan


KOTA JAMBI – Polisi diminta bertindak tegas menertibkan petasan yang saat ini kian menjadi-jadi.   Warga Kota Jambi sangat resah akibat ulah oknum yang tak bertanggungjawab memainkan petasan hingga malam hari.

Jika penegak hukum tak perduli dengan kondisi itu, jangan salahkan warga jika warga bertindak dan main hakim sendiri.

“Ini sudah keterlaluan, sampai-sampai menganggu ketenagan warga,” ujar Atabri (37) warga Keluarahan Lingkar Selatan, Kecamatan Jambi Selatan,   Kota Jambi kepada wartawan Koran Harian Tanjab Ekspres belum lama ini.  

Atabri mengharapkan pihak kepolisian tak hanya melakukan sosialisasi tentang aturan keamananan lingkungan. Namun harus menindak pelaku maupun pedagang petasan di Pasar Kota Jambi.

Kepolisian juga diharapkan menggelar razia pedagang eceran seperti toko-toko kelontong yang menjual barang tersebut. “Biasanya agen petasan ini berdomisili di seputaran Simpang Bata, Kecamatan Pasar, Kota Jambi.

Pedagang ini menurut Atabri sengaja mengambil petasan berbagai jenis dari luar Kota Jambi seperti Jakarta dan Palembang. 

Pantauan Tanjab Ekspres, di Perumahan Bumi Paal Merah Indah, Kelurahan Lingkar Selatan, Kecamatan Jambi Selatan, Kota Jambi, suara petasan terkadang mengagetkan warga.

Hingga sejumlah warga menggerutu dan memberikan teguran. Namun teguran itu tak diindahkan sehingga, terkadang ada warga yang geram serta memaki-maki pelaku pemain petasan tersebut.

Ironisnya, Ketua RT 28, Ardi Daud perna keluar rumah dan memberikan teguran kepada para pemain petasan. Namun hasilnya nihil, malam lainnya suara menggelegar terdengar kembali.

Menurut Ardi Daud, dirinya hanya kasihan melihat warga jika ada yang sakit dan anak balita yang terganggu tidurnya akibat letusan petasan tersebut.

Seorang ibu rumah tangga (IRT), Rima (32) mengaku sangat resah mendengar letusan petasan. Kata Rima petasan tersebut terkadang sengaja dilemparkan oknum yang tak bertanggungjawab di atas atap rumahnya.

“Saya kalau kedapatan, akan saya pukul. Siapapun orangnya karena mengganggu ketentraman orang banyak. Apa tak ada kerjaan lain,” gerutu Rima.  (ref)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

10 Berita Paling Top