JAMBI, TANJAB EKSPRES – Alhamdulilla, Akhirnya hujan juga, ujar Melda (32) seorang petani sayur di Kelurahan Lingkar Selatan, Kecamatan Jambi Selatan, Kota Jambi, Sabtu sore (08/9).
Kebun sayur di Kelurahan Lingkar Selatan Kota Jambi. Ft/rizal ependi |
Dirinya sangat senang, karena tanaman sayur
sayuran segar yang ditanam di lahan yang tak terlalu luas tak jauh dari tempat
tinggalnya di RT. 8 tersebut akan tumbuh subur jika diguyur hujan. “Besok bapak
(suaminya-red) tak payah lagi mengangkut air untuk menyiram kebun kami,”
katanya kepada Tanjab Ekspres, Sabtu (08/9).
Melda adalah salah seorang warga Jambi yang terus
mengharap turunya hujan, sebab dalam sebulan terakhir Kota Jambi memang terlihat
tandus. Udara terasa panas ditambah lagi dengan pekatnya kabut asap akibat terbakarnya
beberapa kawasan hutan di Provinsi Jambi.
Hujan dengan intensitas rendah akibat musim
kemarau mulai akhir Juni hingga awal Sepetember 2012 juga berdampak buruk pada
sebagian fasilitas publik di Kota Jambi.
Pihak Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)
Tirta Mayang Kota Jambi mengaku terpaksa
harus menggeser pompa penyedot lebih dalam ke dasar sungai akibat menurunnya
debit air Sungai Batanghari.
Kendati demikian suplay air bersih di
beberapa wilayah di dalam Kota Jambi masih tak
berjalan optimal. Khususnya di Kelurahan Jambi Selatan dan Kelurahan
Mayang Mengurai, Kota Jambi.
Dengan turunnya hujan pada hari Sabtu (08/9) hingga Minggu (09/9) membuat sebagaian
warga Kota Jambi lega. Paling tidak hujan yang hampir merata mengguyur Kota
Jambi tersebut dapat memenuhi kebutuhan
air mandi cuci dan kakus (MCK) bagi warga Jambi yang tinggal didataran agak tinggi.
Hujan juga diketahui mengguyur
sebagian wilayah timur Jambi seperti Kabupaten Muarojambi, Tanjungjabung Barat
(Tanjabbar) dan Tanjabtim, namun Kota Muarabulian, Kabupaten Batanghari
sepertinya tak kebagian.
Menabur Garam di Langit
Turunya hujan pada Sabtu hingga
Minggu (09/9) diduga tak lepas dari upaya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi dan
pemerintah pusat.
Kementrian kehutanan bekerjasama
dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) serta
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan proses hujan buatan
dengan menaburkan sedikitnya 10 ton garam dilangit Jambi.
Garam tersebut ditaburkan dengan
menggunakan pesawat terbang dan memilih awan di langit Jambi yang berpotensi
menurunkan hujan. Ternayata berhasil, sore harinya Sabtu (08/9) hujan lebatpun
mengguyur Kota Jambi yang berlangsung lebih dari satu jam. (ref)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar