Rabu, 20 Februari 2013

Debit Air Sungai Batanghari Naik Lagi

Sebagian Pasar Angsoduo Mulai Terendam

JAMBI, TANJAB EKSPRES - Debit air Sungai Batanghari terus naik, Rabu (20/2) ketinggian air yang ditunjukan Stasiun Pengukur Debit Air di Kawasan Ancol, Taman Tanggorajo, Kota Jambi telah menunjukan angka 14, 25 meter, naik dari sebelumnya 14, 10 meter.

Kondisi ini membuat sebagian kawasan Pasar Tradisional Angsoduo, Kota Jambi terendam. Selain lapak dan toko pedagang, luaan air ini juga telah menggenangi sedikitnya dua ruang Kantor Pengelola Pasar Kota Jambi.

"Kalau ini sudah berlangsung tiga hari bang, tapi hari ini ada ruangan belakang yang terendam sehingga tak digunakan pegawai lagi", ujar Jatmiko, petugas bagian penjagaan Kantor Pengelola Pasar Kota Jambi, Rabu (20/1).

Stasiun Alat Ukur Debit Air Sungai Batnaghari
Menurut Jatmiko, di Pasar Angsoduo sebagian pedagang sudah terkena banjir, namun belum begitu parah. Namun kalau pedagang yang berada di seberang jalan sebelah utara Sungai Batanghari belum kebanjiran. " Coba ke sana bang, dari sini saja kelihatan", tukasnya.

Pedagang di Angsoduo yang letaknya paling dekat dengan Daerah Aliran Sungai (DAS) Batanghari mengaku rumah dan tokonya telah tergenang air sekitar seminggu yang lalu. Dia menyebutkan air terus naik bahkan sedikit lagi menyeberang jalan di dalam pasar.

"Kerugian pasti ada mas, tapi belum dapat dihitung, yang jelas kita jualan terganggu. Mana ada pembeli yang mau nyebur di air kotor ini", kata pedagang itu.

Sementara itu, Gubernur Jambi Hasan Basri Agus (HBA) mengatakan kepada waartawan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi akan melakukan pendataan terhadap kerugian yang diderita korban banjir.

Dalam pendataan itu menurut gubernur, akan melibatkan seluruh instansi terkait. "Hasil pendataan itu nantinya akan dipertimbangkan kondisi para korban sebelum dan setelah didera banjir", sebutnya.

Sambil mendata, tim harus mengambil foto dan informasi yang kemudian akan dihimpun sebelum diajukan kepa Pemerintah Pusat untuk memohon bantuan.

Pantauan Tanjab Ekspres, selain tergenang banjir, kondisi air tersebut berlumpur dan kotor. Sampah - sampah yang ikut terangkat kepermukaan air, semakin membuat lokasi banjir tersebut bertambah kumuh. (ref) 

Pasar Angsoduo
Pasar Angsoduo

Pasar Angsoduo

Pasar Angsoduo

Pasar Angsoduo
Kantor Pengelola Pasar Kota Jambi




Kawasan Tambang Pasir Angsoduo Kota Jambi (Foto foto : Rizal Ependi)


 
 

( Dikutif dari Berbagai Sumber )

~~~~~~~~00000~~~~~~~~~


Sektor Ekonomi Masyarakat Nyaris Lumpuh

MUAROJAMBI, TANJAB EKSPRES - Banjir yang mendera Kabupaten Muarojambi dalam sebulan terakhir menyebabkan sektor perekonomian di kabupaten pemekaran tersebut nyaris lumpuh. Setidaknya 600 hektar sawah terancam gagal panen dan 16. 791 jiwa menjadi korban banjir.

Demikian dikatakan Bupati Muarojambi, H. Burhanuddin Mahir kepada wartawan, kemarin. Menurutnya, tersebar diseluruh kecamatan di Kabupaten Muarojambi sedikitnya 500 hektar sawah terendam, 2.432 hektar perkebunan dan tanaman sayur tenggelam dan 215 unit kolam ikan terendam.

"Kita telah berupaya menyalurkan bantuan pada beberapa titik lokasi banjir", ujarnya.

Informasi yang berhasil dirangkum Tanjab Ekspres, sebagian padi sawah petani di Kabupaten Muarojambi telah berbuah, namun karena didera banjir dipastikan gagal panen (puso). Akibatnya petani menderita kerugian yang tidak sedikit.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Muarojambi, Darwin Sitanggang belum dapat dikonfirmasi terkait persoalan ini. Sebab yang bersangkutan ketika hendak dikonformasi sedang tidak berada di tempat.

Namun demikian, Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi Jambi menyatakan akan memberikan bantuan terhadap petani yang menjadi korban banjir. " Kita akan ketahui dulu jumlahnya dan kita akan berikan bantuan", ujar Kadis Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jambi, Amrin Azis. (ref/kon)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Baca Berita Terbaru

10 Berita Paling Top