Rabu, 09 Januari 2013

Melirik Korban Banjir di Daerah Pemekaran



Bantuan Bergulir Hingga Menyiagakan Layanan Kesehatan

Pemerintah Kabupaten Muarojambi tak sedikitpun berpangku tangan ketika dikabarkan rumah dan sekolah di sana terendam air. Bupatinya langsung mengambil tindakan cepat. Bantuan digelontorkan hingga menyiagakan layanan kesehatan untuk korban banjir. Berikut catatannya.

RIZAL EPENDI - MUAROJAMBI

Mendengar keluhan warga yang menjadi korban banjir akhir-akhir ini membuat Bupati Muarojambi, H. Burhanuddin Mahir, SH dirasa perlu mengambil langkah. Kendati tak dapat mencegah, paling tidak sebagai kepala daerah, Cik Bur begitu dia biasa disapa, menunjukan kepeduliannya terhadap korban banjir.

Salah satu bentuknyata dilakukan Putra Desa Jambil Kecil, Kecamatan Marosebo, Kabupaten Muarojambi ini dengan memberikan bantuan ala kadarnya kepada para korban banjir di Desa Kunangan.

Bupati tak sendirian ke sana, namun dirinya didampingi Wakil Bupati Muarojambi, H. Kemas Muhammad Fuad dan rombongan. Warga di Desa Kunangan mengaku senang karena adanya kepedulian pemerintah terhadap para korban bencana.

"Kalau bukan pemerintah siapa lagi yang dapat memberikan bantuan kepada kami, kami tak memandang nilai bantuan, tapi uluran tangan dari bupati dan wakilnya itu merupakan bantuan yang sudah lebih dari cukup," ujar Martina warga Desa Kunangan kepada Tanjab Ekspres saat itu.

Bupati Muarojambi, H. Burhanuddin Mahir ketika memberikan bantuankorban banjir
Menurut Martina, banjir yang dialami sebagian warga desanya tahun ini lebih besar ketimbang tahun-tahun sebelumnya. Bahkan ada beberapa gedung sekolah dasar dan fasilitas publik lainnya yang terendam banjir.

Berada di areal banjir membuat bupati dan wakilnya menyingsingkan kaki celana. Wajar saja sebagian kedalaman air ada yang mencapai setengah meter. Namun kondisi itu tak menyurutkan niat bupati dan wakilnya meninjau beberapa pemukiman yang terendam banjir.

Selain memberikan batuan, pemerintah juga menyiagakan layanan kesehatan seperti Puskesmas guna melayani warga sakit yang disebabkan banjir. Sambutan warga korban banjir sangat positif terhadap kunjungan tersebut, bahkan warga sempat berdialog dengan bupati dan wakilnya ditengah banjir.

Bupati menghimbau kepada masyarakat yang sakit untuk segera berobat dan selalu berharap masyarakat tabah dalam menghadapi bencana alam ini. "Kami minta kepada yang sakit segera rujuk ke puskesmas, sebab puskesmas juga telah disiagakan", ujarnya.

Bupati banyak sekali menerima keluhan dari warga, baik persoalan banir maupun hal lain yang terkait dengan kelangsungan hidup mereka. Ada juga warga yang sengaja menumpahkan keluhannya mumpung ada kesempatan bertemu dengan kepala daerah.

Banjir yang melanda sebagian wilayah Muarojambi sudah tergolong besar. Sedikitnya 2034 rumah dan 317 hektar sawah dan 10 unit gedung sekolah terendam. Bahkan sebagian petani di sana terancam gagal panen.

Informasi ini dirilis Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Muarojambi. Bahkan menurut BPBD sebagian besar perekonomian masyarakat Muarojambi lumpuh.

Kepala BPBD Muarojambi, Muzakir menyebutkan padi sawah yang ditanam petani saat ini sudah mulai masak. Namun karena tergenang banjir, kemudian membusuk dan tak dapat dipanen.

Namun keterangan Muzakir berbeda dengan Kepala Dinas Pertanian dan Holtikultura Kabupaten Muarojambi, Darwin Sitanggang. Kepada wartawan Sitanggang mengaku tidak ada petani di Muarojambi yang gagal panen.

"Yang terendam itu ada sekitar 400 hektar, tapi mereka semuanya sudah panen. Jadi kegaalan panen itu kalau pun ada tidak begitu banyak", ujar Sitanggang. Bahkan dirinya mengaku pihaknya telah mempersiapkan bantuan bibit untuk para petani yang membutuhkan.

Dikatakan Sitanggang, petani tidak perlu kuatir karena yang diperlukan petani nantinya akan tercukupi. Mereka bisa menanam padi kembali setelah banjir surut. "Kita juga sedang berupaya agar petani mendapat ganti rugi akibat musibah ini," tegasnya. ***









Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Baca Berita Terbaru

10 Berita Paling Top